Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyatakan, guna mengantisipasi penyebaran COVID-19, sebanyak 68 ABK kapal asing asal Vietnam yang ditangkap oleh tim KKP dites kesehatan di Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

"Hari ini ada pemeriksaan langsung dari karantina kesehatan yang dilakukan di Batam," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menteri Edhy di Batam, hari ini dengan menggunakan masker, menemui langsung para ABK tersebut.

Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi suhu tubuh para ABK. Menteri Edhy sekaligus meninjau lima kapal di atas 30 GT yang dipakai para ABK Vietnam untuk mencuri ikan di ZEE Indonesia wilayah Natuna Utara.

Menteri Edhy menjelaskan, pemerintah sama sekali tidak abai dalam menyikapi penyebaran virus corona yang sudah menjangkiti lebih dari 90 ribu orang di 76 negara, termasuk Indonesia.

"Koordinasi antara lembaga dan kementerian terus dilakukan untuk mengantisipasi masuknya virus corona ke Indonesia," ucapnya.

Kepala Pangkalan PSDKP Batam, Salman Mokoginta menyampaikan bahwa setelah mendapatkan informasi kedatangan awak kapal berkewarganegaraan Vietnam kapal ikan asing ilegal yang ditangkap di Laut Natuna Utara, dia langsung melakukan koordinasi dengan Karantina Kesehatan agar dilakukan proses pemeriksaan kesehatan sebelum proses lebih lanjut.

"Kami juga berperan aktif untuk mencegah penyebaran virus corona dan meminta bantuan teman-teman Karantina Kesehatan untuk melakukan pengecekan terlebih dahulu. Selain untuk antisipasi penyebaran, kami juga ingin memastikan bahwa hal-hal seperti ini tidak akan mengganggu proses hukum yang akan berjalan nanti," papar Salman.

KKP melalui BKIPM melakukan pengawasan ketat terhadap ikan dari luar negeri, khususnya China yang masuk ke Indonesia.

"Pemerintah itu sejak awal sudah siaga, sejak kasus di Wuhan. Kementerian bergerak termasuk KKP, dengan kemampuan di bidangnya mendorong Menteri Kesehatan membackup semua yang mereka butuhkan dan ini berjalan sampai sekarang," ujar Edhy.

Antisipasi yang dilakukan oleh pemerintah, lanjutnya, membuat Indonesia sempat menjadi negara yang tak ada warganya terinfeksi. Meski akhirnya ada dua warga yang positif corona, menurut Edhy, penanganan segera dilakukan oleh pemerintah, dalam upaya penyembuhan dan antisipasi bertambahnya korban terpapar virus.

"Kondisi ini harusnya membuat kita semakin kompak menyelesaikannya. Kita cari apa yang lemah terus kita perkuat. Jangan mencari-cari seolah-olah semua lemah, karena antisipasi sudah dilakukan sejak awal," ucapnya.

Baca juga: Kemarin, Depok siapkan RSUD hingga ABK Diamond Princess negatif corona

Baca juga: Indonesia miliki kemampuan uji laboratorium Covid-2019

Baca juga: Pabrik masker ilegal di Cilincing datangkan mesin dan bahan dari China

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020