Kupang (ANTARA) - Peristiwa konflik antarwarga memperebutkan lahan terjadi di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Kamis (5/3).

Kepala Kepolisian Resor Flores Timur, AKBP Deny Abraham, ketika dikonfimasi ANTARA dari Kupang, Kamis, membenarkan adanya konflik antarwarga tersebut.

“Iya betul ada konflik antarwarga di Desa Sandosi Kecamatan Witihama,” katanya.

Baca juga: Enam warga Adonara NTT tewas dalam "perang tanding" antar dua suku

Dia mengatakan konflik antarwarga tersebut terjadi akibat perebutan lahan, namun belum diketahui seperti apa kronologis munculnya peristiwa.

Menurut dia, konflik tersebut telah menimbulkan adanya korban jiwa, namun belum diketahui jumlah korban secara pasti karena masih dilakukan identifikasi di lapangan.

“Para personel sudah saya kirim ke lapangan untuk melakukan identifikasi sekaligus berupaya meredam konflik tersebut,” katanya.

Baca juga: Wabup Flotim minta tokoh adat selesaikan konflik di Adonara

Baca juga: Satu meninggal dalam bentrok antarwarga di Pulau Adonara


Sementara itu, seorang warga Kecamatan Witihama yang meminta tidak disebutkan identitasnya ketika dihubungi secara terpisah, menyebutkan sebanyak 5 orang sudah dikabarkan tewas dalam konflik antarwarga tersebut.

“Sudah ada sekitar lima orang yang dikabarkan tewas, tadi kami juga melihat langsung para personel Polisi menuju lokasi konflik,” katanya.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020