Presiden Joko Widodo telah menekankan pentingnya pengembangan SDM di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Seluruh perguruan tinggi di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan melakukan inovasi dan  memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran agar tercipta sumber daya manusia transportasi yang unggul.

"Dengan cara itu juga meningkatkan keahlian, pengetahuan, serta sikap. Hal itu juga dapat diterapkan pada perguruan tinggi kedinasan lainnya di Indonesia," kata Kepala BPSDMP Kementerian Perhubungan Sugihardjo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Hal itu dikatakan saat membuka Olimpiade Perguruan Tinggi Kedinasan (OPTK) seluruh Indonesia ke-12 dengan tema "The Rise of Youth Power" di Hanggar TPU Politeknik Penerbangan Indonesia Curug (PPIC) Tangerang, Banten.

Sugihardjo mengingatkan kembali bahwa Presiden Joko Widodo telah menekankan pentingnya pengembangan SDM di Indonesia.

Tidak ada bangsa maju di dunia yang hanya mengandalkan sumber daya alamnya, tapi harus bersandar pada aset tak berwujud dalam hal ini SDM unggul dan kompeten, serta dengan inovasi, dan kekayaan intelektual baru yang tumbuh.

Mengenai tujuan OPTK ini, dia mengatakan, untuk menjalin persaudaraan antarperguruan tinggi kedinasan (PTK) sehingga tercipta hubungan yang harmonis.

Selain itu juga untuk meningkatkan sinergi dan membangun jaringan kerja antarseluruh peserta OPTK, dan meningkatkan wawasan serta minat juga kompetensi peserta OPTK peserta terkait bidang olah raga, seni, dan akademik.

Sugihardjo mengapresiasi dilaksanakannya kegiatan OPTK yang merupakan kegiatan positif serta dapat menjadi wahana untuk membangun karakter bersama dalam persaudaraan, serta melatih sportifitas dalam berkompetisi.

Ia juga mengapresiasi inisiatif taruna melalui organisasi Forum Mahasiswa Kedinasan Indonesia (FMKI) yang mendeklarasikan antikorupsi dan antikekerasan di sekolah-sekolah kedinasan.

“Saya mengapresiasi kegiatan positif seperti OPTK ini, dan menggarisbawahi ada dua hal penting yang harus menjadi komitmen semua mahasiswa, taruna dan praja di perguruan tinggi kedinasan. Pertama, tidak lagi ada kekerasan di sekolah kedinasan harus dapat diwujudkan secara nyata dan yang kedua mengenai antikorupsi dengan menghilangkan budaya instan yaitu mau hasil tapi tanpa usaha, kreativitas dan kerja keras," ucap Sugihardjo.

Direktur Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug Capt Avirianto mengatakan kegiatan OPTK ke-12 yang akan ditutup pada Minggu, 8 Maret diikuti oleh 2.858 peserta dari 31 perguruan tinggi kedinasan di seluruh Indonesia.

Ke-31 perguruan tinggi kedinasan tersebut adalah Poltektrans SDP Palembang, Poltek SSN, STTN Batan Yogyakarya, Poltekip, Peltekim, ATKP Medan, PKN STAN, PTDI-STTD, STPN Yogyakarta, Poltekbang Surabaya, Poltek STT Bandung, Poltekpel Sorong, Poktekpel Malahayati. Polteksos. Poltek APP Jakarta, Poltekpel Banten, PIP Semarang, Polktek KP Karawang, STIP Jakarta, PIP Makassar, Polbangtan Malang, Poltekpel Surabaya, STIS, IPDN, PKTJ Tegal, STIP Jakarta, Polbangtan Yogyakarta-Magelang, Politeknik Enjineering Pertanian, Polbangtan Bogor, PPI Curug, dan PPI Madiun.

OPTK merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan sejak 2008 dan merupakan ajang para peserta dari berbagai perguruan tinggi kedinasan yang ada di Indonesia yang akan bertanding, berlaga, dan berkompetisi.

Baca juga: Politeknik Penerbangan Curug sosialisasi pendidikan kedinasan Kemenhub
Baca juga: BPSDM Kemenhub gelar diklat keselamatan transportasi siswa SMK

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020