Kita tahu menjadi pemimpin di Kemenkeu sebagai bendahara negara bukan tugas yang mudah
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati resmi menetapkan Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Rahayu Puspasari sebagai Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Rahayu Puspasari yang telah memimpin LMAN sejak 2017 itu menggantikan Nufransa Wira Sakti yang saat ini menjadi Staf Ahli Bidang Pengawasan Pajak.

“Saya Menteri Keuangan dengan ini resmi melantik saudara-saudara dalam lingkungan Kementerian Keuangan. Saya percaya saudara-saudara akan bekerja sesuai dengan tanggung jawabnya,” kata Sri Mulyani di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin.

Pelantikan tersebut tertuang pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 93/KMK01/UP11/2020 tentang mutasi dan pengangkatan dalam jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkungan Kementerian Keuangan.

Sri Mulyani turut melantik pejabat eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) yakni Lukman Effendi sebagai Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-lain serta Joko Prihato sebagai Direktur Lelang.

Kemudian, Ari Haryono sebagai Kepala Kantor Wilayah DJKN Lampung dan Bengkulu, Anugrah Komara sebagai Kepala Kantor Wilayah DJKN Bali dan Nusa Tenggara, serta Ekasari Sukadana sebagai Kepala Kantor Wilayah DJKN Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat.

Sri Mulyani mengingatkan bahwa menjadi pejabat bendahara negara memiliki tugas yang besar, terutama saat Indonesia sedang dalam penuh tekanan seperti mewabahnya Virus Corona baru atau Covid-19.

Baca juga: Kemenkeu pantau dampak virus corona terhadap ekonomi RI

“Kita tahu menjadi pemimpin di Kemenkeu sebagai bendahara negara bukan tugas yang mudah. Keuangan negara akan dihadapkan persoalan ekonomi, sosial, global, regional, dan nasional yang semuanya mempengaruhi keuangan negara,” katanya.

Oleh sebab itu, Sri Mulyani menekankan bahwa para pejabat Kemenkeu harus membaca setiap situasi yang sedang dihadapi sehingga mampu merespon melalui penggunaan keuangan negara sebagai instrumen.

“Terjadinya COVID-19 di berbagai negara sekarang dengan intensitas penyebaran yang tinggi itu maka dinamika perubahan harus anda baca. Keuangan negara sebagai instrumen yang bisa merespon terhadap dinamika,” katanya.

Ia mengatakan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 harus digunakan sebagai sumber solusi sehingga Kemenkeu wajib memastikan tekanan tersebut tak berdampak ke seluruh sistem.

Baca juga: Pemerintah perlu optimalkan APBN guna kurangi dampak virus Corona

“APBN sebagai sumber solusi bahkan APBN dapat tekanan karena ekonomi mengalami tekanan. Kita sebagai bendahara negara memastikan tidak boleh berdampak ke seluruh sistem. Kita redam,” katanya.

Sri Mulyani pun menegaskan seluruh pegawai Kemenkeu harus mampu melaksanakan nilai-nilai seperti profesionalitas, sinergi, dan memiliki keinginan untuk terus mencapai kesempurnaan.

“Anda adalah figur yang tidak lagi menceramahkan mengenai values tapi anda menjadi role model dari anak buah untuk menjalankan values tersebut. Itu syarat mutlak,” tegasnya.

Selain enam pejabat eselon II yang dilantik oleh Sri Mulyani, terdapat 109 pejabat eselon III Kemenkeu yang dilantik oleh Sekretaris Jenderal Kemenkeu Hadiyanto.

109 pejabat eselon III itu terdiri dari 108 pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan satu orang di lingkungan Sekretariat Jenderal.

Baca juga: IHSG awal pekan anjlok, dipicu penurunan tajam harga minyak


 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020