Yang penting peserta tidak dari negara terjangkit COVID-19 yang datang
Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau meminta panitia lomba lari "Sumatera Jungle Run" untuk mengantisipasi keikutsertaan pelari dari luar negeri guna mencegah penyebaran virus COVID-19.

“Yang penting peserta tidak dari negara terjangkit COVID-19 yang datang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Nazir di Pekanbaru, Selasa.

Lomba lari lintas alam Sumatera Jungle Run (SJR) akan diselenggarakan pada 11 April 2020 di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim di Kabupaten Siak, Riau.

SJR melombakan tiga kategori berdasarkan jarak tempuh, yakni lari lima kilometer (5K), 10K dan 21K.

Sejauh ini sudah sekitar 1.000 orang yang sudah mendaftar, termasuk pelari dari luar negeri. Panitia mendata sudah ada puluhan pelari dari 10 negara yang melakukan registrasi. Peserta paling banyak dari Malaysia yakni 15 orang, kemudian dari Jepang lima orang.

Kemudian ada peserta dari Kenya (3), Amerika Serikat (3), Prancis (2), Inggris (1), Jerman (1), Brunai Darussalam (1), Kolombia (1), Singapura (1) dan Korea Selatan (1).

Mimi Nazir mengatakan Dinkes sama sekali belum mendapat informasi tentang lomba tersebut.

Pihak panitia juga tidak ada melakukan koordinasi dengan Dinkes untuk mengantisipasi potensi penyebaran COVID-19, sedangkan hampir semua negara asal pelari asing tersebut terdapat kasus virus COVID-19.

Bahkan, katanya,pemerintah Indonesia telah melarang seluruh kedatangan, baik yang tiba maupun transit dari Korea Selatan.

“Saya belum dapat informasi, belum ada panitianya yang berkomunikasi dengan kita,” ujarnya.

Panitia SJR Ridho Ikhsan menyatakan sejauh ini persiapan masih berjalan dan tidak ada rencana untuk menunda lomba tersebut.

Ia mengatakan jumlah peserta yang mendaftar terus bertambah, terutama dari peserta lokal.

Sedangkan peserta dari Korsel juga tetap bisa ikut serta.

“Yang Korsel tetap masih boleh ikut. Cuma aku belum tahu yang Korsel ini ekspatriat yang kerja di sini atau memang dari Korsel,” kata Ridho seraya menambahkan satu peserta dari Singapura adalah ekspatriat yang tinggal di Pekanbaru.

Ia mengatakan belum bisa memastikan apakah panitia sudah berkoordinasi dengan Dinkes Riau untuk mengantisipasi COVID-19.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Riau, jumlah pasien terduga virus COVID-19 di daerah tersebut hingga tanggal 10 Maret ada delapan orang, yang menjalani proses perawatan di ruang isolasi di sejumlah rumah sakit umum daerah.

Baca juga: Lomba Sumatera Jungle Run tetap lanjut saat merebaknya wabah corona

Baca juga: Terduga COVID-19 di Riau bertambah jadi delapan orang

Baca juga: RSUD nyatakan satu terduga COVID-19 di Riau sudah diperbolehkan pulang

Baca juga: 12 TKA asal China di Siak bebas virus COVID-19, sebut Imigrasi


Pewarta: FB Anggoro
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020