Kita masih bisa tingkatkan lagi sesuai kebutuhan
Bekasi (ANTARA) - Industri farmasi PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) meningkatkan produksi obat herbal yang mengandung jahe merah, hingga 50 persen karena virus corona yang mulai masuk Indonesia.

“Kami sudah siapkan minimal khusus untuk pertumbuhan jahe merah saja minimal 50 persen peningkatan produksinya. Kita masih bisa tingkatkan lagi sesuai kebutuhan,” kata Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) Vidjongtius di Cikarang, Bekasi, Jabar, Rabu.

Baca juga: Jahe merah dan COVID-19


Produk Kalbe yang saat ini mengandung jahe merah bernama "Bejo Jahe Merah". 

Vidjongtius menyampaikan, Kalbe tengah fokus memproduksi jahe merah dengan membangun komunitas petani jahe merah, yang saat ini jumlahnya mencapai 9.000 petani di seluruh Indonesia.

Para petani tersebut berada di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan daerah lainnya, sehingga jahe merah yang dihasilkan tidak hanya digunakan untuk kebutuhan Kalbe, namun juga masyarakat sekitar.

Baca juga: Harga jahe merah naik, Satgas Pangan Polri turun tangan
 

“Jadi, kalau dilihat tonasenya udah mencapai lebih dari 400-500 ton itu kapasitas yang luar biasa. Dan kebetulan memang lagi sangat dibutuhkan. Ini sudah berjalan. Kita Ada pejuang jahe merah. Itu produk sudah Ada,” kata Vidjongtius.

Ia menambahkan bahwa Kalbe tidak memperkirakan bahwa kebutuhan jahe merah akan meningkat pesat saat wabah corona memasuki Indonesia.

Baca juga: Lawan COVID-19 melalui makanan ini, rempah hingga kerang
 

Oleh karena itu, peningkatan produksi dilakukan mengikuti permintaan pasar yang semakin meningkat. 

Selain jahe merah, Kalbe juga tengah mengembangkan produk herbal lainnya yang berbahan dasar seledri, mlinjo dan ciplukan.

Baca juga: UNS budidayakan jahe merah untuk cegah Corona
 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020