Jakarta (ANTARA) - Makanan yang belum matang adalah salah satu pantangan makanan bagi perempuan hamil yang harus memperhatikan diet demi kesehatan janin.

Bagaimana dengan steak yang tingkat kematangannya tidak sempurna alias medium? Menurut dokter ahli kandungan Ivan Sini, ada syarat yang harus dipenuhi sebelum perempuan hamil menyantap stak yang kematangannya tidak sempurna.

“Idealnya, harus makan yang betul-betul matang dalam tiga bulan pertama kehamilan,” kata Ivan dalam peluncuran menu Steak Karambia di restoran Cikang, Jakarta, Kamis.

Setelah trimester awal terlewati, ada kelonggaran untuk kaum Hawa yang gemar menyantap daging steak yang lebih juicy dan tidak alot.

Baca juga: Steak Karambia, perkawinan hidangan Minang dan Barat

Baca juga: Kiat memasak daging steak ala chef Michelin Star


Ivan mengatakan, daging adalah makanan ideal untuk dikonsumsi ibu hamil karena kaya zat besi.

“Banyak orang takut makan daging, takut ada kista atau myom, namun daging itu komponen sehat untuk ibu hamil.”

Namun, ia menegaskan sebaiknya memilih restoran yang makanannya terjaga kebersihannya untuk menekan risiko infeksi saluran cerna.

Steak well done yang matang sempurna biasanya kering dan tidak juicy dengan tampilan cokelat. Lemak dan “jus” dalam daging sudah habis karena dimasak dalam waktu lama, dagingnya jadi tidak terlalu empuk.

Mereka yang ingin steak lebih juicy dapat memilih tingkat kematangan medium rare di mana bagian dalamnya masih terlihat merah dan tingkat kematangannya hingga 60 persen.

Bisa juga memilih kematangan medium di mana bagian dalam daging masih agak kemerahan. Atau pilih medium well yang hampir matang sempurna, tapi tidak sekeras well done. Tingkat kematangannya sekitar 80 persen.

Baca juga: Memadukan steak dengan lima pilihan keju mancanegara

Baca juga: Makan steak tiap hari sama baiknya seperti berhenti rokok

Baca juga: Pilih steak medium atau well done?

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020