Kota Kuwait (ANTARA News/AFP) - Emir Kuwait Syeikh Sabah al-Ahmad al-Sabah hari Rabu mengeluarkan sebuah dekrit mengenai pembubaran parlemen dan penyelenggaraan pemilihan umum baru, demikian dilaporkan Kantor Berita KUNA.

Pembubaran parlemen itu merupakan yang kedua dalam waktu setahun ini dan dilakukan setelah perselisihan sengit antara badan legislatif tersebut dan pemerintah.

Penguasa negara Teluk yang kaya minyak itu juga menetapkan penyelenggaraan pemilihan umum dalam waktu dua bulan untuk memilih parlemen baru yang beranggotakan 50 orang, pemungutan suara yang kedua sejak Mei tahun lalu dan yang ketiga sejak Juni 2006.

Sebelumnya satu sumber mengatakan kepada AFP, kabinet Kuwait telah menyetujui sebuah dekrit mengenai pembubaran parlemen dan penyelenggaraan pemilihan umum baru.

"Kabinet yang mengakhiri tugas mengadakan pertemuan darurat hari ini dan menyetujui sebuah dekrit mengenai pembubaran parlemen dan penyelenggaraan pemilihan umum baru dalam waktu dua bulan," kata sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya itu.

Sumber itu memperkirakan bahwa pemilihan umum akan diadakan pada pertengahan Mei.

Kabinet mengundurkan diri karena perselisihan dengan parlemen setelah sejumlah wakil rakyat mendesak pemeriksaan terhadap Perdana Menteri Syeikh Nasser Mohammad al-Ahmad al-Sabah atas tuduhan melakukan kesalahan manajemen, pelanggaran konstitusi dan penyelewengan dana negara.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009