Bandung (ANTARA News) - Fosil Gajah Menden (Elephan hysudrindicus) yang diperkirakan berumur 1,5 abad telah tiba di Museum Geologi Jalan Diponegoro, Bandung, Jawa Barat.

Fosil yang diangkut dari Jawa Tengah untuk dievakuasi dan direkonstruksi itu tiba sekitar pukul 11.00 WIB, wartawan ANTARA melaporkan dari Bandung, Rabu.

Fosil itu ditemukan di Dusun Sunggun, Kecamatan Mendalem, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Lokasi penemuan tepatnya berada di sebuah tebing di teras Menden, Sungai Bengawan Purba yang terletak sekitar 3 km dari arah utara aliran sungai Bengawan Solo.

Bagian-bagian tulang fosil Gajah Menden yang didatangkan itu antara lain berupa tulang tengkorak, tulang lengan atas dan bawah, tulang kering, tulang belikat, dan beberapa ruas tulang belakang (vertebra).

Potongan-potongan tulang itu dikeluarkan dalam keadaan telah dibalut gips. Bagian tengkorak terlihat sangat berat karena perlu sekitar 15 orang untuk mengangkatnya keluar dari truk.

Kepala Museum Geologi Bandung Dr Ir Yunus Kusumahbrata M.Sc, mengatakan, pihaknya telah membuat kesepakatan dengan Pemerintah Daerah Blora, perihal penanganan fosil tersebut.

"Fosil-fosil tersebut harus dibawa ke Museum Geologi karena yang mengerti tentang penanganan fosil tersebut adalah pihak kami. Kami akan membuat replika fosil Gajah Menden ini dan akan meletakkannya di Blora," katanya.

Dr SR Sinung Baskoro, salah satu Tim Paleontologi (Vertebrate) yang melakukan penelitian tentang fosil gajah itu mengatakan, potongan-potongan fosil relatif lengkap karena berada di satu lokasi.

"Gajah tersebut diperkirakan mati di sana, jadi potongan-potongan tulang juga pasti tidak terpisah jauh," katanya.

Menurut Yunus, kegiatan Tim Paleontologi selanjutnya adalah mereservasi dan merekonstruksi temuan fosil tersebut.

"Kalau ada yang hilang, akan kami buat tiruannya," katanya.

Pembongkaran fosil yang telah digips dan proses penyusunannya akan dilakukan pada Senin (13/4).

Beberapa tim juga akan dikirim kembali ke lokasi penemuan untuk mengeskplorasi temuan lain.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009