Berdasarkan pantauan di sejumlah titik Jalinsum di wilayah Bandarlampung, volume kendaraan, terutama truk barang, yang melintasi jalan itu terlihat jauh berkurang dibandingkan kemarin.
Biasanya, banyak truk- truk barang menuju Pelabuhan ekspor-impor Panjang atau Pelabuhan Bakauheni.
Hampir semua barang ekspor dari daerah Sumatera bagian selatan diekspor melalui Pelabuhan Panjang. Sebagian besar komoditas dari Sumatera yang hendak dikirimkan ke Pulau Jawa, juga diseberangkan menggunakan kapal feri dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.
Barang- barang dari Jawa yang hendak dikirimkan ke Sumatera, juga harus menggunakan jasa penyeberangan dari Merak ke Pelabuhan Bakauheni.
Hasil pantauan juga menunjukkan banyak pemudik bermotor tampak melintas di wilayah jalinsum. Mereka akan menggunakan hak pilihnya di kampung halamannya.
Suasana lengang juga terjadi di pusat kota Bandarlampung, padahal kota itu biasanya selalu ramai dan macet.
Menurut Manajer Operasi PT ASDP Cabang Bakauheni, Zailis Anas, pihaknya mengoperasikan tiga dermaga untuk melayani 72 rit pelayaran kapal feri dari Bakauheni ke Merak setiap harinya.
Jumlah kapal yang dioperasikan sebanyak 18 unit.
Menurut dia, dermaga IV Pelabuhan Bakauheni bisa setiap saat dioperasikan jika terjadi lonjakan penumpang.
Peningkatan jumlah penumpang yang pulang ke Lampung diperkirakan terjadi, karena hari pencentangan, yakni Kamis (9/4), adalah hari libur bagi karyawan/PNS, begitu juga Jumat sampai Minggu (12/4).
Sebagian warga asal Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Timur, Metro dan Bandarlampung yang merantau ke Jawa, terutama Jakarta, Jabar dan Banten, diperkirakan akan pulang untuk melakukan pencentangan di kampung halamannya masing- masing. (*)
Pewarta:
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2009
