Denpasar (ANTARA) - Program Studi Farmasi Universitas Udayana bekerja sama dengan Polda Bali menargetkan pembuatan 10.000 liter bio-hand sanitizer dari 4.000 liter minuman beralkohol (arak) yang disediakan Polda sekaligus memproduksi cairan disinfektan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Yang membuat lama selama proses ini adalah proses distilasinya. Dengan alat yang kita punya, kita bisa distilasi 20 liter minuman beralkohol untuk 200 liter hand sanitizer. Tadi ada bantuan lagi 30 liter minuman beralkohol, jadi hari ini kemungkinan kita bisa produksi 500 liter hand sanitizer,” kata Koordinator Program Studi Farmasi Fakultas MIPA, Dewa Ayu Swastini, dalam keterangan pers yang diterima di Denpasar, Kamis.

Baca juga: Polri ungkap 18 kasus penimbunan masker dan "hand sanitizer"

Baca juga: Nivea produksi ribuan hand sanitizer, disumbangkan ke RS


Ia mengatakan bahwa produksi hand sanitizer menjadi salah satu upaya tanggap terhadap kelangkaan produk serupa di pasaran semenjak meningkatnya jumlah kasus penyebaran COVID-19.

Selain itu, hand sanitizer yang diberi merk UCare Bio-Hand Sanitizer ini terbuat dari minuman beralkohol sumbangan dari Polda Bali. "Jadi dalam prosesnya didistilasi dan dicampur dengan bahan-bahan alami. Minuman beralkohol ini adalah hasil sitaan Polda Bali dari masyarakat," katanya.

Ia mengatakan karena kadar dari minuman beralkohol itu berbeda-beda, maka harus melalui proses distilasi terlebih dulu untuk menyamakan kadar.

Ayu Swastini menjelaskan untuk menghasilkan ramuan bio-hand sanitizer, alkohol hasil distilasi dicampur dengan vopidon iodine, minyak cengkeh, dan minyak mint.

Baca juga: Pakar: Berlebihan pakai cairan pembersih tangan bisa sebabkan iritasi

Baca juga: BPOM keluarkan edaran cara membuat penyanitasi tangan, sebut pakar


Selain itu, penggunaan hand sanitizer ini juga tidak menyebabkan iritasi dan kulit kering karena kadar alkoholnya yang kecil dengan ada tambahan bahan-bahan alami tersebut.

"Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan vopidon iodine memperkuat efek membunuh virus. Bahkan, 0.2 persen vopidon iodine mampu membunuh virus hanya dalam waktu 4 detik. Penambahan minyak cengkeh dan minyak mint berfungsi sebagai antibakterial, sekaligus penambah aroma," jelasnya.

Selanjutnya, bio-hand sanitizer yang diproduksi akan diserahkan kepada Polda Bali untuk didistribusikan kepada masyarakat.

Ia menambahkan bahwa Prodi Farmasi juga melakukan formulasi cairan disinfektan yang digunakan untuk sterilisasi area publik. Formulasi cairan disinfektan terbuat dari air dan natrium hipoklorit dengan kadar 5,25 persen.

“Untuk membunuh bakteri, kita perlukan 0,1 sampai 0,5 persen sudah cukup. Dari 5.000 liter kapasitas water canon, kita berikan natrium hipoklorit dengan kadar 5,25 persen sebanyak 100 liter dan ditambahkan 4.900 liter air biasa,” jelasnya.

Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020