Tokyo (ANTARA News) - Untuk kedua kalinya Jepang merima kedatangan ratusan perawat asing dibawah payung kerjasama Economic Partnership Agreement (EPA), menyusul kedatangan 195 perawat dan caregivers (perawat bagi kaum jompo) asal Filipina di bandara Narita, Minggu.

Mereka tiba di bandara Narita Minggu pukul 14.00 dengan menumpang pesawat Japan Airlines (JAL). Kedatangan mereka disambut puluhan wartawan Jepang serta sejumlah pimpinan lembaga pelatihan yang akan memberikan training kepada pekerja profesional asal Filipina tersebut.

Kedatangan perawat dari Filipina ini merupakan kedua kalinya setelah Indonesia yang perawatnya tiba pada Agustus 2008 sebanyak 208 orang. Program mendatangkan perawat ke Jepang merupakan salah satu kesepakatan dalam kerjasama ekonomi strategis EPA yang diharapkan menguntungkan Jepang dan negara mitranya.

Menurut Manajer Humas AOTS (The Associaton for Overseas Technical Scholarship) Hideaki Otani kepada Antara, seluruh perawat yang jumlahnya 93 orang akan dilatih di pusat pelatihan AOTS di Tokyo (Tokyo Kenshu Center) dan Osaka, sedangkan caregivers dilatih oleh lembaga pelatihan lainnya.

Selain di Tokyo dan Osaka, perawat-perawat tersebut akan dilatih di lembaga pelatihan Jepang lainnya seperti di Nagoya, dan Hiroshima.

"Di Tokyo akan dilatih sebanyak 36 orang, sedangkan sisanya di latih di AOTS Osaka. Sama seperti perawat dan caregivers asal Indonesia, perawat Filipina ini juga akan mengikuti pelatihan bahasa Jepang dan budaya dilatih selama enam bulan," kata Otani lagi.

Usai pelatihan yang berlangsung selama enam bulan, rencananya para perawat Filipian itu akan dipekerjakan di 135 rumah sakit dan panti jompo (nursing home) Jepang yang tersebar di 31 propinsi.

Sama seperti Indonesia, perawat Filipina juga diharuskan mengikuti mengikuti ujian nasional guna memperoleh sertifikat bahasa Jepang dan sertifikat keperawatan selama kontrak masa kerja mereka yang berlangsung empat tahun untuk caregivers, dan tiga tahun untuk profesi perawat.

Dubes Filipina untuk Jepang Domingo L Siazon menurut rencana akan membuka program pelatihan pada Senin (11/5) besok yang akan berlangsung di Tokyo kenshu Center. Dubes Filipina rencananya memberikan pengarahan dan semangat serta nasehat kepada para perawat tinggal di Jepang.

Jepang memang ngebut membangun kerjasama berpola EPA dengan negara-negara ASEAN serta sejumlah negara lainnya di Amerika Selatan dan Eropa. Jepang sendiri saat ini mengalami persoalan besar dengan semakin melonjaknya jumlah kelompok masyarakat lanjut usia di atas 65 tahun. Kini jumlahnya diperkirakan sudah mencapai 25 persen dari total populasi Jepang yang berjumlah 127,5 juta jiwa.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009