New Delhi (ANTARA) - Pemerintah India sedang mempertimbangkan menutup wilayah-wilayah sebaran virus corona di New Delhi, Mumbai serta beberapa daerah di selatan.

Pada saat yang sama, pemerintah akan melonggarkan pembatasan di berbagai kawasan lainnya sebagai salah satu cara menghadapi lockdown (karantina wilayah) tiga minggu yang telah menimbulkan tekanan ekonomi yang berat, kata beberapa pejabat, Rabu.

Langkah tegas, yang diterapkan di negara berpenduduk 1,3 miliar orang itu dalam upaya mencegah wabah COVID-19, akan berakhir berakhir pada 14 April.

Perdana Menteri Narendra Modi pekan ini akan memutuskan apakah ia akan memperpanjang masa pembatasan tersebut.

Saat berbicara dalam pertemuan para pemimpin politik pada Rabu, Modi mengatakan pemerintah beberapa negara bagian telah meminta untuk memperpanjang masa karantina wilayah dalam menangani wabah tersebut.

Baca juga: India "lockdown", impor bawang bombai dari tiga negara dipercepat
Baca juga: Tunawisma India terlantar di tengah penerapan "lockdown"


Namun, katanya, ekonomi India sedang menghadapi tantangan serius.

Lebih dari 80% kasus COVID-19 di India, negara berpenduduk terbanyak kedua di dunia, telah ditelusuri muncul di 62 distrik, menurut data pemerintah.

Sebagian besar kasus pengidap virus corona jenis baru itu muncul di Negara Bagian Maharashtra, yang beribu kota Mumbai, juga di Ibu Kota Delhi dan negara bagian Tamil Nadu, Telangana dan Kerala di selatan.

Di banyak wilayah negara itu belum ada laporan muncul soal satu kasus pun.

Sumber: Reuters

Baca juga: India peringatkan perpanjangan karantina
Baca juga: Efek "lockdown", Himalaya terlihat dari jauh pertama sejak 30 tahun

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020