Etihad Airways mengumumkan akan menambah penerbangan baru dari Abu Dhabi ke Melbourne (di Australia) dan Amsterdam (di Belanda)
Jakarta (ANTARA) - Maskapai asal Uni Emirat Arab (UAE), Etihad Airways, berencana menambah rute penerbangan baru di tengah pembatasan dan larangan penerbangan internasional yang diterapkan banyak negara dunia akibat pandemi COVID-19.

"Etihad Airways mengumumkan akan menambah penerbangan baru dari Abu Dhabi ke Melbourne (di Australia) dan Amsterdam (di Belanda). Etihad tetap mengoperasikan penerbangan khusus ke Seoul, Singapura, Manila, dan Jakarta," kata Kedutaan Besar UAE untuk Indonesia di Jakarta, lewat pernyataan tertulis, Kamis.

Langkah itu dilakukan karena pihak maskapai akan menguji teknologi baru yang dapat memeriksa kesehatan penumpang, di antaranya termasuk gejala awal COVID-19.

"Etihad Airways akan bermitra dengan perusahaan Australia, Elenium Automation, untuk menguji teknologi baru yang dapat mendeteksi sakit wisatawan, termasuk mereka yang memiliki gejala awal COVID-19. Sistem ini bertujuan melacak suhu, detak jantung, dan laju pernapasan penumpang," terang pihak kedutaan.

Baca juga: UEA blokir warga negara asing, Arab Saudi pangkas anggaran

Baca juga: Maskapai Emirates minta staf cuti sukarela, dampak wabah corona


Teknologi yang dikembangkan perusahaan Australia itu dapat memeriksa kesehatan penumpang mulai dari meja check-in, tempat penyimpanan barang, sampai pos pemeriksaan keamanan, kedutaan menambahkan.

Walaupun demikian,Kedutaan UAE tidak menyebutkan jadwal beroperasinya rute baru itu dan waktu mulai penggunaan teknologi deteksi kesehatan tersebut. ANTARA juga belum dapat mengonfirmasi informasi tersebut kepada pihak Etihad Airways.

Sejak akhir tahun lalu mewabah pertama kali di Kota Wuhan, China, COVID-19 sampai saat ini telah menyebar ke lebih dari 200 negara dan menjangkit lebih dari satu juta warga dunia.

Menurut data Worldometers, laman penyedia data statistik independen, jumlah pasien positif COVID-19 dunia mencapai 1.523.898 jiwa. Dari angka itu, 88.956 pasien meninggal dunia dan 332.800 lainnya dinyatakan sembuh.

Sementara itu di Uni Emirat Arab, otoritas setempat melaporkan per Rabu (8/4) jumlah pasien positif COVID-19 mencapai 2.659 jiwa, termasuk di antaranya 300 kasus baru yang ditemukan dalam waktu 24 jam dari satu hari sebelumnya (7/4), menurut laporan dari Kedutaan UAE di Jakarta.

Baca juga: Peneliti Universitas Khalifa buat ventilator dengan biaya lebih murah

Baca juga: Wabah virus corona, UAE sarankan warganya tidak ke luar negeri


 

1.110 penerbangan di bulan Maret terdampak virus corona

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020