Bisa mempercepat para petugas peneliti dalam memproses sampel terduga positif COVID-19
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan menginstruksikan kepada seluruh jajaran BIN untuk menyerahkan bantuan peralatan laboratorium ke Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman.

Peralatan laboratorium dari BIN itu meliputi Automated Extraction and Purification System, Refrigerated Micro Centrifuge, Quantitative Reverse Transcryption Polymerase Chain Reaction (qRT PCR) System, Inkubator karbondioksida (CO2 Incubator), dan lemari pembeku (freezer) bersuhu -80 derajat celsius.

Bantuan diserahkan oleh Sekretaris Utama (Sesma) BIN Komisaris Jenderal Polisi Bambang Sunarwibowo didampingi oleh Kepala Staf Ahli BIN Mayor Jenderal TNI Suyanto, dan diterima oleh Kepala LBM Eijkman Prof Amin Soebandrio, di Jakarta, Jumat.

"Semoga dengan pemberian alat ini, bisa mempercepat para petugas peneliti dalam memproses sampel terduga positif COVID-19," ujar Bambang berdasarkan keterangan tertulis yang diterima ANTARA.
Baca juga: Legislator dukung penambahan anggaran riset Eijkman


Bambang mengatakan bantuan itu adalah langkah BIN untuk turut berkolaborasi dan mendukung tenaga peneliti dalam mempercepat proses deteksi COVID-19 pada spesimen klinis Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Pemberian bantuan oleh BIN itu meningkatkan kemampuan uji COVID-19 di LBM Eijkman 100 persen, yang semula 180 spesimen per hari bertambah menjadi 360 spesimen pasien per hari.

BIN berharap bantuan peralatan laboratorium biologi molekuler itu dapat dimaksimalkan serta dapat memudahkan peneliti dalam mengidentifikasi kasus COVID-19.

Ke depannya, BIN akan melanjutkan kerja sama dengan LBM Eijkman, terutama untuk penelitian dan pengembangan vaksin COVID-19.

Dalam pengembangan vaksin COVID-19, LBM Eijkman ditugaskan oleh Pemerintah untuk memimpin konsorsium pembuatan vaksin tersebut.

Hal itu menjadi penting, karena Indonesia harus mempunyai kemampuan dan kemandirian dalam membuat vaksin, khususnya jika terjadi pandemi, termasuk vaksin COVID-19 ini.

Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh BIN.

Ia berharap dengan adanya sumbangan peralatan laboratorium ini akan memudahkan para tenaga peneliti dalam mempercepat penanganan para pasien positif dan suspek COVID-19.

"Bantuan ini sangat dibutuhkan oleh tenaga peneliti, agar dapat lebih maksimal dalam penanganan Virus Corona," ujar Prof Amin.
Baca juga: Untuk penguatan laboratorium, LBM Eijkman dapat sumbangan Rp10 miliar


Dia berharap, semakin canggih dan cepat alat yang dimiliki untuk deteksi, maka semakin cepat pula penanganan para pasien untuk sembuh, dan pandemi itu bisa segera diberantas bersama-sama.

Prof Amin juga berpesan kepada masyarakat untuk turut berperan aktif dalam menanggulangi penyebaran wabah tersebut, baik melalui langkah preventif di lingkungan tempat tinggal, lingkungan tempat kerja maupun memberikan bantuan kepada para tenaga medis.

"Masyarakat juga memiliki peran penting dalam mengurangi dampak pandemi COVID-19. Semoga wabah ini segera berlalu dan kembali kondusif," kata Amin.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020