Saat ini Bulog mengalami kesulitan impor daging kerbau dari India akibat negara tersebut sedang melakukan penguncian akibat wabah COVID-19
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin menginginkan pemerintah dapat mengerahkan berbagai upaya yang dibutuhkan untuk dapat memastikan terpenuhinya kebutuhan daging di dalam negeri.

"Saat ini Bulog mengalami kesulitan impor daging kerbau dari India akibat negara tersebut sedang melakukan karantina wilayah atau lockdown akibat wabah COVID-19. Ini jangan dilihat sebagai halangan. Mesti dijadikan tantangan negara kita untuk merdeka dari impor daging dengan memenuhi kebutuhan dari dalam negeri," ujar Akmal Pasluddin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengingatkan, pada tahun 2019 akhir, Pemerintah kembali membuka keran impor daging kerbau dari India pada 2020 sebanyak 60 ribu ton sebagai bagian dari program stabilisasi harga.

Pada Januari 2020, lanjutnya, rencana untuk mengimpor daging kerbau telah diajukan. Pembahasan perkara impor daging kerbau ini diputuskan dalam rapat koordinasi terbatas bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

"Kementerian Koordinator perekonomian beserta seluruh Institusi Ratas bidang pangan mesti berpikir tidak menyalahkan terlambatnya izin keluar impor daging kerbau sebanyak 100.000 ton," katanya.

Namun, masih menurut dia, sekarang yang perlu dipikirkan adalah pemenuhan kebutuhan yang berasal dari berbagai peternak yang terdapat di berbagai daerah di kawasan Nusantara.

Ia berpendapat bahwa mengenai kebutuhan akan daging, selain dari sapi dan kerbau, maka daging ayam juga dapat sebagai pengganti dalam keadaan mendesak wabah saat ini.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengakui bahwa BUMN Pangan tersebut mengalami hambatan mendatangkan daging kerbau dari India karena negara eksportir komoditas tersebut kini sudah menerapkan karantina wilayah (lockdown).

Dalam rapat virtual bersama Komisi IV DPR, Budi Waseso atau akrab disapa Buwas, menjelaskan bahwa BUMN Pangan tersebut telah mengajukan izin impor daging kerbau sejak awal tahun 2020. Namun, ia mengaku bahwa Kementerian Perdaangan tidak kunjung memberikan izin impor kepada Bulog.

"Itu sudah diputus di Rakortas sebenarnya, tetapi kami tidak mendapatkan izinnya untuk mengimpor. (Izin) diberikan terakhir kemarin setelah COVID. Begitu setelah COVID, India lockdown, jadi sulit kami," kata Buwas di Jakarta, Kamis (9/4).

Buwas menjelaskan izin impor daging kerbau tersebut baru terbit pada bulan Maret 2020. Namun pada saat itu, India sudah melakukan lockdown untuk memutus penyebaran COVID-19 di negara tersebut. Akibatnya, pemasukan daging kerbau menjadi terhambat.

Bulog pun berupaya untuk memperoleh daging kerbau dari India yang sudah diimpor melalui Malaysia. Namun, impor juga tidak bisa dilakukan karena Malaysia pun sudah menerapkan lockdown.

Baca juga: KIBIF datangkan 1.976 ekor sapi bakalan penuhi kebutuhan dalam negeri
Baca juga: Pemerintah harus adil pada peternak dalam negeri

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020