London (ANTARA) - Perdana Menteri Boris Johnson, ketika menyampaikan pernyataan pertamanya sejak keluar dari unit perawatan intensif (ICU) setelah menjalani pengobatan COVID-19, mengatakan bahwa ia merasa berutang budi pada pada staf Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS).

Pejabat berusia 55 tahun itu, yang dibawa ke rumah sakit St Thomas di pusat kota London sepekan lalu, mengalami gejala serupa dengan penyakit, yang disebabkan virus corona. Pada 6 April, ia dipindahkan ke ICU dan tetap berada di ruangan itu hingga 9 April. 

"Saya sangat berterima kasih. Saya berutang budi," kata Johnson kepada staf rumah sakit tersebut, yang berada persis di seberang Sungai Thames dari Gedung Parlemen. Pernyataan itu dirilis kepada awak media massa dan dikonfirmasi oleh kantornya, Minggu.

Pada Jumat (10/4), Johnson mulai berjalan secara perlahan, yang digambarkan oleh kantornya sebagai tahap awal pemulihan.

Jumlah total kematian COVID-19 di Inggris pada Sabtu (11/4) mendekati 10.000. Angka tersebut merupakan jumlah nasional tertinggi kelima secara global, setelah petugas melaporkan 917 kematian baru di rumah sakit.

Mengenai kondisi terbaru Johnson, Downing Street menyebutkan bahwa sang perdana menteri "terus menunjukkan perkembangan yang sangat baik".

Menteri Dalam Negeri Priti Patel pada Sabtu mengatakan bahwa Johnson perlu beberapa waktu untuk pulih sebelum kembali beraktivitas.


Sumber: Reuters

Baca juga: Boris Johnson keluar dari ICU, masih di bawah pengawasan

Baca juga: Pesan Paskah Ratu Elizabeth: "virus corona tidak akan kalahkan kita"


 Baca juga: Pangeran Charles, usia 71, sembuh dari virus corona

 

Bima Arya buka suara usai dinyatakan positif COVID-19

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020