Tradisi masyarakat kita kan khataman lebih dari sekali. Ini jangan sampai hilang
Surabaya (ANTARA) - Sejumlah warga, khususnya ibu-ibu di Kota Surabaya, Jawa Timur, memanfaatkan liburan di rumah di tengah pandemi COVID-19 dengan melakukan khataman berjamaah atau menamatkan membaca kitab suci Al Quran bersama-sama secara daring.

"Sebagai bentuk perkuat doa dan perbanyak membaca Al Quran di masa pandemi corona, khataman berjamaah bisa tetap dilakukan melalui aplikasi zoom. Alhamdulillah tidak mengurangi kekhusyukan," ujar warga Keputih, Surabaya, Reni Astuti, yang ikut khataman daring di Surabaya, Senin.

Dia mengatakan khataman daring bersama ibu-ibu merupakan bagian dari imbauan pemerintah untuk menerapkan pembatasan fisik atau jaga jarak antarmanusia serta beraktivitas di rumah selama pandemi COVID-19.

Berbeda dengan khataman rutin yang biasanya dilaksanakan di rumah secara berjamaah, lanjut dia, kali ini khataman diadakan di rumah masing-masing dalam waktu serentak.

Agar suasana khataman terasa, kata Reni, digunakanlah video konferensi melalui aplikasi zoom.

Wakil Ketua DPRD Surabaya itu, mengatakan sekitar 60 anggota jamaah ibu-ibu mengikuti khataman daring tersebut. Khataman tersebut dipimpin langsung Ustadzah Lina dari Kenjeran. Masing-masing peserta membaca Al Quran yang menjadi bagiannya, sehingga jika digabungkan menjadi lengkap 30 juz.

Baca juga: MUI Padang serukan shalat Jumat diganti dengan shalat zuhur di rumah

Reni menyampaikan justru saat seperti ini kedekatan dengan Allah Yang Maha Kuasa harus selalu dijaga. Selain ikhtiar sebagai manusia melalui berbagai upaya pencegahan dan penanganan, juga bertawakal kepada Allah atas terjadinya pandemi.

"Insyaallah kita akan dikeluarkan dari wabah ini dengan selamat," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Selain khataman ada juga tausiyah dari ustadzah yang disampaikan.

Tentunya, katanya, pada masa pandemi semua pihak harus saling menguatkan sehingga perlu sering juga masyarakat mendapatkan tausiyah, mauizhah hasanah dari para ulama, para kiai, para ustadz dan ustadzah.

"Ini agar mental tetap kuat dan optimistis menghadapi berbagai dampak yang mungkin muncul," kata Reni.

Pada akhir khataman, selain doa Khotmil Quran, Reni didaulat memimpin doa agar terhindar dari pandemi dan supaya pandemi cepat berlalu.

Reni merencanakan khataman daring akan digalakkan di beberapa jamaah pengajian ibu-ibu di Kota Surabaya.

Menurut dia, semakin banyak warga Surabaya menggelar khataman, tentunya semakin baik.

"Karena Al Quran itu kan Asy-Syifali maa fishshudur, obat bagi yang di dalam hati. Kalau membaca Al Quran hati kita bisa tenang dan tidak panik, maka tindakan kita bisa tepat dalam menghadapi kondisi sekarang. Apalagi sebentar lagi masuk Bulan Ramadhan. Tradisi masyarakat kita kan khataman lebih dari sekali. Ini jangan sampai hilang," katanya.

Baca juga: Din Syamsuddin: COVID-19 itu memindahkan masjid ke rumah
Baca juga: Masjid di Lumajang-Jember terapkan 'jarak antarjamaah' shalat Jumat

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020