Jakarta (ANTARA) - KBRI Kuwait mendistribusikan bantuan paket bahan pangan bagi para WNI selama masa lockdown (karantina wilayah) diberlakukan negara itu untuk menghambat penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19.

Sejak 26 Maret 2020, KBRI terus menerima laporan soal WNI yang mulai atau sudah kesulitan uang untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Mereka adalah karyawan di sektor-sektor usaha yang harus tutup, seperti spa, pusat kebugaran, restoran, kafe, dan katering resepsi.

Jumlah WNI yang termasuk kelompok rentan tersebut meningkat dari 240 orang pada 2 April menjadi 1.700 WNI per 14 April 2020, berdasarkan catatan KBRI Kuwait yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Rabu.

Saat jumlah WNI terdampak meningkat signifikan, KBRI Kuwait tetap melakukan distribusi paket bahan pangan.

Baru-baru ini, Duta Besar RI untuk Kuwait Tri Tharyat dan tim melakukan distribusi sekaligus mengecek kondisi WNI di berbagai titik.

WNI yang terdampak tercatat tinggal hampir merata di berbagai daerah, seperti Jahra, Fahaheel, Abu Halifa dan Kuwait City. Khusus WNI di Jleeb dan Mahboulla, distribusi bantuan dilakukan melalui koordinasi dengan polisi setempat.

Baca juga: WNI "overstayer" diimbau manfaatkan kebijakan amnesti otoritas Kuwait

Distribusi pangan menjadi semakin penting dikelola mengingat banyaknya WNI yang memerlukan bantuan,di tengah aturan jam malam dan karantina kota.

Penyaluran bahan pangan kepada WNI telah melalui proses verifikasi agar bantuan diterima oleh WNI yang benar-benar memerlukan, kata KBRI.

Selain itu, berbagai organisasi masyarakat Indonesia di Kuwait, termasuk Forum Diaspora Indonesia di Kuwait (FDIK), juga berkoordinasi dengan KBRI untuk penyaluran bantuan bahan pangan yang dikumpulkan sukarela.

Hingga Rabu, jumlah total bantuan pangan yang didistribusikan mencapai hampir 900 paket.

Selain bahan pangan, banyak WNI juga mengaku memerlukan bantuan uang untuk membayar sewa tempat tinggal dan tiket sekali jalan pulang ke Indonesia. Sebab, perusahaan tempat kerja juga mulai mengalami kesulitan finansial.

Baca juga: Kuwait hentikan penerbangan rute Korsel, Thailand, Italia

Sebagai bentuk solidaritas, ormas Indonesia bersama-sama memikirkan rencana keberlanjutan bantuan untuk sesama WNI di Kuwait. Untuk itu, komunikasi intensif, termasuk konferensi video mingguan, antara KBRI dan ormas Indonesia rutin dilakukan sejak 22 Maret 2020.

Situasi itu tidak luput dari perhatian Pemerintah Kuwait yang terus melakukan langkah penanganan maksimal di berbagai bidang, termasuk mempersiapkan paket kebijakan ekonomi untuk mengamankan sektor bisnis di dalam negeri.

Sementara itu, distribusi makanan dan bahan pangan gratis banyak dilakukan di berbagai tempat dengan penjagaan polisi. Donasi disponsori oleh perorangan, yayasan amal, dan pemerintah Kuwait sendiri.

Baca juga: WNI pekerja informal terima bantuan bahan pangan dari KBRI Kuwait

Pengusaha ternama Jamal Abdel Hamid Khaled Al Mutawa diberitakan berkomitmen memberikan diskon 25 persen biaya sewa periode April-Juni 2020 untuk gedung properti di bawah perusahaannya.

Memasuki pekan kelima, pemerintah Kuwait meningkatkan langkah penanganan COVID-19 dengan memperpanjang jam malam secara nasional menjadi pukul 17.00-06.00 dari sebelumnya sampai pukul 05.00 keesokan harinya.

Kuwait memberlakukan karantina wilayah total di Mahboulla dan Jleeb Al Shuyoukh karena kasus penularan COVID-19 di kedua kota tersebut meningkat.

Menurut lembaga statistik independen Worldometer yang diakses Rabu, 15 April 2020, jumlah positif COVID-19 di Kuwait tercatat 1.405 kasus dengan tiga kematian.

 

Menlu minta WNI yang bepergian ke luar negeri segera pulang

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020