Saya bangga kota kelahiran saya akan memiliki bandara
Kediri (ANTARA) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengapresiasi pembangunan bandar udara di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang kini sudah resmi dimulai yang dilakukan lewat video conference oleh pemerintah pusat, daerah dan jajaran petinggi PT Gudang Garam, Tbk.

"Saya bahagia akhirnya Kediri bisa memiliki bandara. Dulu, kami bersama kepala daerah lain memang pernah mengajukan ke pemerintah pusat soal pembangunan bandara, Alhamdulillah justru PT Gudang Garam malah mau membangun dengan pendanaan sendiri, jadi hari ini mimpi kami ada bandara terwujud. Semoga tidak ada kendala pembangunan hingga kelak bisa beroperasi," kata Wali Kota dalam keterangannya di Kediri, Rabu.

Sementara itu, Direktur PT Gudang Garam Tbk. Istata Taswin Siddharta mengatakan kegiatan pencanangan pembangunan tersebut sesuai dengan jadwal, kendati dilaksanakan saat pandemi virus corona.

"Sekarang mulai pengerjaan persiapan lahan dengan prosedur keamanan corona. Kami terus mengerjakan persiapan bandara. Selain itu, kami, PT Gudang Garam juga membuat masker massal," kata Istata Taswin Siddharta dalam sambutan ketika video conference pencanangan bandara di Kabupaten Kediri tersebut.

PT Gudang Garam Tbk. telah membebaskan lahan seluas 229,5 hektare dari total kebutuhan 231 hektare pada tahap pertama. Selanjutnya, pekerjaan konstruksi dimulai 2020 ini.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa pembangunan Bandara Kediri ini dalam rangka untuk mencapai kesetaraan kesejahteraan utara dan selatan. Untuk wilayah Jawa Timur bagian utara sudah maju sementara itu, wilayah selatan membutuhkan banyak akses.

Akses transportasi dan konektivitas melalui udara akan terlaksana dari pembangunan bandara ini dan diharapkan akan memajukan perekonomian daerah selatan. Bandara ini juga akan membuka kemajuan di bidang agro dan maritim di Jatim bagian selatan, seiring dengan program strategis nasional (PSN) selingkar wilis dan selingkar selatan.

"Saya berharap Gudang Garam mengadakan profesional training untuk menjalankan operasional bandara nanti dan milenial Kabupaten dan Kota Kediri mendapat prioritas kesempatan tersebut. Selain itu, UMKM mendisplai karyanya," kata Gubernur Khofifah.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto memaparkan data bahwa Kota Kediri merupakan penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar ke-5 di Jawa Timur dan Kabupaten Kediri juga menyumbang komoditas pertanian yang tidak sedikit. Pertumbuhan produksi pergerakan pesawat pada tahun 2018-2019 sebesar 19 persen, masih jauh di bawah di tingkat nasional yaitu 37 persen, sehingga kebutuhan bandara nasional sangat diperlukan.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung bangga dengan pembangunan bandara tersebut.

"Saya bangga kota kelahiran saya akan memiliki bandara," kata Pramono Anung.

Ia mengatakan, pada awalnya, ia pernah merintis proyek bandara ini dengan Bupati Kediri Sutrisno namun gagal terlaksana. Kini PT Gudang Garam, Tbk Kediri memprakarsai melalui KPBU (kerjasama pemerintah dengan badan usaha) dalam penyediaan infrastruktur.

Sejumlah pejabat ikut serta dalam video conference tersebut. Selain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wali Kota Kediri, Gubernur Jatim, juga terdapat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, pejabat PT Gudang Garam, Tbk, Kediri, dan beberapa pejabat lainnya.

Usai sambutan, peserta video conference menyaksikan citra drone yang dikirim dari site pembangunan bandara. Pada akhir video conference, Luhut Binsar Panjaitan menekan sirine sebagai tanda pencanangan pembangunan Bandara Kediri resmi dimulai. 

Baca juga: Luhut "groundbreaking" virtual Bandara Kediri
Baca juga: AP I dan Gudang Garam tandatangani MoU pengelolaan Bandara Kediri

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020