Depok (ANTARA News) - Ketua Tim Kampanye Gabungan Pemenangan SBY-Boediono, Jawa barat, Iwan Sulandjana mengatakan akan fokus "menggarap" suara-suara di selatan Jawa Barat, seperti Ciamis, Banjar, Garut, Tasikmalaya, Sukabumi dan juga Bogor.

"Kita akan fokuskan daerah-daerah tersebut," kata Iwan usai acara Deklarasi Tim Kampanye Pemenangan SBY-Boediono Kota Depok, di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Sabtu.

Ia mengatakan, daerah tersebut memang masih sulit dijangkau, karena akses untuk mendapatkan informasi masih terbatas. Penduduk di daerah tersebut rata-rata jarang menonton, televisi, membaca koran ataupun majalah.

Iwan mengatakan berdasarkan hasil survei, pemilih SBY rata-rata adalah orang yang sering menonton televisi dan membaca koran, maka daerah sasaran adalah orang-orang yang jarang menonton tv dan membaca koran.

"Ini penting untuk diketahui agar pekerjaan kita nantinya mendapatkan hasil yang baik," jelasnya.

Untuk itu, kata dia, akan diterapkan strategi militer, yakni merebut hati dan simpati rakyat. "Ini merupakan tugas para caleg yang terpilih maupun tidak, untuk kembali ke dapilnya masing-masing," katanya.

Sedangkan bagi mereka yang tidak ikut menjadi caleg pada pemilu legislatif yang lalu, hendaknya melakukan sapu bersih di daerah yang tidak terjangkau caleg tersebut.

Iwan mengingatkan bahwa timnya tidak perlu panik jika melihat banyaknya tim kampanye lainnya yang sangat ramai, karena pada dasarnya kampanye yang baik adalah yang mengena di hati masyarakat.

Iwan menargetkan jika semua koalisi mampu mengamankan suaranya, maka SBY-Boediono dapat meraih suara hingga 66 persen di Jawa Barat.

Sementara itu, menanggapi adanya hasil survei yang menyatakan elektabilitas SBY-Boediono mulai turun, dan jumlah selisih suara yang tidak jauh dengan kompetitornya, Iwan mengatakan tidak perlu mengkhawatirkannya.

"Kita selalu melakukan survei dan hasilnya diumumkan setiap bulan, dan hasil terakhir menunjukkan SBY-Boediono masih unggul di atas 60 persen," katanya.

Ia mengatakan hasil survei terakhir juga akan diumumkan pada 4 Juli 2009 mendatang atau empat hari sebelum pemilihan presiden.

Iwan juga menjelaskan untuk saksi pada pilpres mendatang, tim inti akan terdiri dari Demokrat dan PSK. "Kita harus akui PKS selalu mempunyai saksi di setiap TPS," katanya.

Namun lanjut Iwan jika memang ada daerah dimana didaerah tersebut ada partai lain yang bisa menempatkan saksi maka akan dipersilakan saja.

"Yang penting berkomunikasi dengan kita," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009