Jangan pernah lakukan penolakan terhadap pasien, terutama ibu hamil terpapar COVID-19. Bantu mereka demi alasan kemanusiaan. Itu prinsip RSPAD
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa menyebutkan RSPAD Gatot Soebroto Jakarta menyediakan ruang khusus untuk penanganan bagi ibu hamil yang terpapar COVID-19.

"Jangan pernah lakukan penolakan terhadap pasien, terutama ibu hamil terpapar COVID-19. Bantu mereka demi alasan kemanusiaan. Itu prinsip RSPAD," kata Jenderal Andika, sebagaimana siaran pers TNI AD, di Jakarta, Rabu.

Arahan tersebut disampaikan saat teleconference berkala RSPAD Gatot Soebroto Jakarta dengan KASAD dan jajaran pimpinan TNI AD terkait laporan progres penanganan COVID-19.

RSPAD Gatot Soebroto didaulat sebagai rumah sakit rujukan penanganan COVID-19, menghadapi beragam pasien termasuk ibu hamil dengan status positif Corona yang melahirkan, sesuai dengan arahan KASAD untuk menerima semua pasien dan memberikan layanan yang terbaik.

Baca juga: KSAD instruksikan jajaran TNI AD bantu persediaan darah RSPAD

"Prinsip RSPAD, selama fasilitas bed dan ruangan kita masih ada, tidak apa-apa, kita terima. Jangan ada yang ditolak. Bahkan, kita berikan yang terbaik," tuturnya.

Bahkan, RSPAD telah menangani pasien COVID-19 yang melahirkan, sebagaimana disampaikan Wakil Kepala RSPAD Brigjen TNI dr. A. Budi Sulistiya dalam teleconference tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Jenderal Andika menyarankan untuk memanfaatkan salah satu ruang bertekanan negatif untuk penanganan pasien COVID-19 yang hamil dengan melengkapi peralatan yang diperlukan.

Pasien yang kondisinya siap melahirkan tersebut sebelumnya sempat ditolak di beberapa rumah sakit (RS) sebelum dibawa ke RSPAD, dan kondisi bayi yang dilahirkan selamat, namun masih menunggu hasil tes COVID-19 untuk dapat dipulangkan.

Dokter yang menangani pasien tersebut, dr Yenu Purnama meneruskan laporan mengenai kondisi bayi tersebut kepada KASAD.

"Bayi yang lahir dari ibu dengan confirm COVID-19, dari swab pertama hasilnya negatif. Saat ini akan dilakukan swab yang kedua, jika hasilnya negatif lagi, bisa dipulangkan. Namun, yang menjadi masalah berikutnya, sang ayah harus melakukan tes swab juga, karena selama ini menemani sang istri yang sudah positif Corona," ujar dr. Yeni.

Baca juga: Bamsoet apresiasi respon positif KASAD terkait pelatihan bela negara

Melihat kondisi tersebut, RSPAD akan menyiapkan ruang PICU (pediatric intensive care unit) dan NICU (neonatal intensive care unit) untuk kebutuhan bayi dan balita yang terpapar COVID-19.

Untuk ruang PICU akan disediakan 5 ventilator, sedangkan ruang NICU akan disediakan 2 ventilator, serta akan disiapkan alat-alat untuk menunjang kebutuhan di kedua ruangan tersebut.

Selain itu, pihak RSPAD juga melaporkan mengenai reagen untuk rapid test COVID-19, telah sampai di RSPAD bersamaan dengan satu unit robotic ekstrasi RMA.

Kepala labolatorium RSPAD dr. Lili menjelaskan robotic ekstrasi dapat berdiri sendiri dan terpisah dengan alat Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Untuk robotic ini, satu jam bisa memeriksa 32 pasien sehingga lebih efektif dan akurasinya lebih cepat dan lebih tepat," tukas dr. Lili.

Baca juga: Jenderal TNI Andika Perkasa perintahkan penerimaan tamtama secara aman

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020