... sejumlah pimpinan federasi serikat buruh di Makassar sudah berkomitmen bersama untuk tidak turun aksi memperingati May Day.
Makassar (ANTARA) - Peringatan Hari Buruh 1 Mei di Kota Makassar, Sulawesi Selatan  tahun ini berbeda dari biasanya yang aksi turun ke jalan, namun kali ini  diwarnai aksi bakti sosial sebagai kepedulian pada kondisi pandemi COVID-19.

"Saya sudah keliling di lapangan kalau ada kemungkinan unjukrasa di fly over, Alhamdulillah yang ada aksi bakti sosial para buruh," ucap Kepala Dinas Ketenagakerjaan Makassar, Irwan Bangsawan disela pemantauan lapangan, Jumat.

Ia mengatakan, sejumlah pimpinan federasi serikat buruh di Makassar sudah berkomitmen bersama untuk tidak turun aksi memperingati May Day.

Selain itu mereka menghargai pemberlakuan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) COVID-19 di Makassar.
Baca juga: Rayakan Hari Buruh, MPBI ganti demo dengan aksi sosial

Selain itu, para buruh lebih memilih melakukan aksi sosial dengan melakukan bagi-bagi masker dan menyemprotkan cairan disinfektan untuk bersama-sama menekan penyebaran virus korona baru.

"Mereka tidak akan lakukan unjuk rasa karena PSBB. Serikat pekerja rela melakukan Baksos dan terjun langsung bersama-sama lakukan pemyemprotan disinfektan, serta beri masker di Kawasan Industri Makassar atau KIMA," beber dia.

Selain melakukan aksi sosial, Serikat Pekerja bekerja sama dengan Dinas Sosial juga membagikan bahan pokok bagi buruh atau pekerja yang terdampak baik itu di rumahkan maupun kena Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK.

"Mereka juga ikut menyalurkan bahan pokok bagi anggotanya yang terdampak, meski tidak banyak, paling tidak mengurangi bebab mereka," tambah Bangsawan.

Sejauh ini data jumlah pekerja yang dirumahkan oleh perusahaan sudah tembus diangka 9.296 orang. Sehingga ini patut menjadi bahan kajian untuk mencari jalan keluar di masa wabah korona.
Baca juga: Para pekerja menjaga jarak aman dalam unjuk rasa Hari Buruh di Medan

Di tempat terpisah, Koordinator Wilayah Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Sulsel Andi Mallanti mengatakan, pihaknya mengalihkan aksi unjuk rasa ke penyemprotan disinfektan dan membagikan bahan pokok kepada pekerja yang terdampak.

Pihaknya juga membuka posko pengaduan bagi para buruh maupun pekerja yang dirumahkan maupun di PHK perusahaan mereka.

"Kita sudah buka posko sejak tiga hari terakhir, dan telah masuk laporan 441 pekerja masing-masing dari Makassar 205 orang dan dari luar Makassar 236 orang," beber dia.

Mengenai pengaduan mereka, rata rata dirumahkan dan hanya mendapat gaji antara 50 persen hingga 75 persen. Bahkan ada sama sekali tidak mendapat upah, sebab mereka adalah buruh lepas yang mendapat gaji harian.

"Pengaduan banyak yang masuk, kita berusaha menampung dan membantu mencarikan solusi, mengingat kita masih dalam masa pendemi korona dan bulan Ramadhan. Seharusnya mereka merdeka dibulan ini, tapi keadaan sudah berubah," tambahnya.
Baca juga: Peringati Hari Buruh, FSPMI lakukan aksi melalui medsos

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020