Pekanbaru (ANTARA News) - Tiga pesawat rute Jakarta-Pekanbaru yang harusnya mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, terpaksa mendarat di kota lain karena kabut asap menyelimuti Ibukota Provinsi Riau itu yang menyebabkan jarak pandang hanya kurang dari satu kilometer.

Airport Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Ibnu Hasan, kepada ANTARA Minggu mengatakan, jarak pandang di udara Pekanbaru hanya 800 meter sehingga pengelola terpaksa menutup sementara Bandara SSK II karena alasan keselamatan penerbangan.

Tiga pesawat yang sudah lepas landas dari Jakarta menuju Pekanbaru, yakni Batavai Air, Garuda Indonesia, dan Sriwijaya Air terpaksa mengalihkan pendaratan di kota lain.

Batavia Air dan Garuda Indonesia mendarat di Bandara Internasional Minang Kabau, Padang, Sumatera Barat sedangkan Sriwijaya Air mendarat di Bandara Internasional Polonia, Medan, Sumatera Utara.

Sampai berita ini ditulis, pengelola Bandara SSK II belum berani membuka bandara untuk aktivitas penerbangan. Sesuai peraturan Departemen Perhubungan jarak pandang minimal untuk aktivitas penerbangan adalah diatas 1.000 meter.

Ratusan penumpang dilaporkan "menumpuk" di Bandara SSK II Pekanbaru karena terganggunya jadwal penerbangan.

Sementara itu, kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Riau terus menyelimuti Kota Pekanbaru sejak Minggu pagi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru menyatakan kabut asap diduga kuat merupakan hasil dari kebakaran lahan dan hutan yang melanda sejumlah wilayah di Riau.

Pantauan terakhir dari satelit NOAA 18 menunjukan 161 titik api tersebar di Riau, penyumbang terbesar dalam jumlah titik api kebakaran hutan di seluruh Sumatera yang berjumlah 277 titik api.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009