Jakarta (ANTARA) - Selebritas Chelsea Islan dan Nicholas Saputra akan menjadi salah satu pembicara dalam program Akademi Edukreator.

Program itu bertujuan untuk menginspirasi serta melatih para pembuat konten, guru, dan profesional di Indonesia agar dapat menciptakan konten video edukasi berkualitas tinggi secara gratis dengan memberikan mereka pengetahuan dan praktik terbaik di YouTube.

Pemilihan Chelsea Islan dan Nicholas Saputra sebagai salah satu pembicara tak lain karena upayanya terhadap pengembangan dunia pendidikan Indonesia yang begitu besar.

Baca juga: Chelsea Islan galang dana bantu belajar anak di Indonesia Timur

Baca juga: Nicholas Saputra soroti percepatan teknologi terhadap anak


"Mereka berdua sudah melakukan inisiasi di bidang edukasi. Kita tahu Nicholas sudah banyak mengerjakan sesuatu di bidang pendidikan dia juga ambassador dari Unicef," kata Gerald Bastian selaku Co-Founder Kok Bisa, salah satu penggagas program Akademi Edukreator dalam jumpa pers virtual, Selasa.

"Chelsea memiliki insisiasi di Youth Indonesia. Dia juga kampanye untuk mendukung pendidikan di Indonesia timur," lanjut Gerald Bastian.

Nantinya akan ada diskusi publik bertajuk "Membangun Dunia Pendidikan Baru" pada tanggal 6 Mei 2020 dengan menghadirkan beragam komunitas serta 26 pembicara yang dapat disaksikan live melalui YouTube KokBisa mulai pukul 14.00 WIB.

Selain Chelsea Islan dan Nicholas Saputra, acara itu juga menghadirkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makarim dan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai pembicara.

Program Akademi Edukreator berkolaborasi dengan YouTube Learning, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Yayasan Semua Murid Semua Guru, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, media sains dan edukasi Kok Bisa juga mengadakan pelatihan yang terbagi dalam dua kelas, yakni kelas akselerasi dan kelas publik.

Kelas akselerasi ditujukan bagi mereka yang telah memiliki kanal di YouTube maupun telah memiliki aspirasi atau inspirasi membuat kanal YouTube.

Sementara itu, kelas kedua adalah kelas publik yang ditujukan bagi mereka yang baru memulai dengan target audiens yang lebih luas, mulai dari tenaga pengajar, dosen, hingga umum.

Tak ketinggalan juga akan ada acara apresiasi berupa penghargaan yang akan diumumkan lebih lanjut.

Baca juga: Gredu tawarkan platform digital administrasi sekolah

Baca juga: Legislator minta Mendikbud fokus pada tujuan pendidikan

Baca juga: Kejar.id, aplikasi dari SMK untuk pendidikan Indonesia

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020