Jakarta (ANTARA) - Adanya pilot andalan yang menerbangkan pesawat tempur di atas kapal induk, kapal-kapal perang mulai berlayar, dan pesawat antikapal selam melakukan pengintaian di Laut China Selatan menandakan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) sedang bersiap menghadapi provokasi militer Amerika Serikat.

Bahkan, kalau pun AS mengerahkan sejumlah kapal induknya pascapandemi, China juga siap, demikian sejumlah pengamat militer China.

Yuan Wei, seorang pilot andalan jet tempur J-15 menerbangkan pesawatnya dalam latihan militer di perairan LCS di wilayah Provinsi Hainan, sebagaimana laporan televisi resmi China (CCTV), Senin (4/5).

Kapal induk Liaoning telah menyelesaikan tugas latihan di LCS pada 30 April sehingga program latihan Yuan diarahkan ke Shandong, kapal induk terbesar kedua China, yang disiagakan di perbatasan LCS di Hainan, demikian pengamatan pakar militer.

Dalam latihan di LCS itu juga dikerahkan sejumlah kapal perang Satuan Tugas Pengawalan ke-35 Angkatan Laut PLA.

Kapal perusak Taiyuan, fregat Jingzhou, dan kapal penyuplai Chaohu melakukan latihan antipembajakan dan menembak di LCS pada Sabtu (2/5) sebagaimana laporan CCTV, Selasa (5/5).

Pesawat antikapal selam di bawah Komando Armada Selatan Angkatan Laut PLA baru-baru ini juga melakukan patroli dan misi antikapal selam, seperti dilaporkan PLA Daily.

Komando Armada Selatan tersebut menghalau USS Barry, kapal perusak AS, karena diduga melakukan pelanggaran wilayah teritori China di Kepulauan Xisha, LCS, pada 28 April.

Namun sehari kemudian, AS kembali mengirimkan kapal penjelajah USS Bunker Hill ke Kepulauan Nansha yang diklaim milik China. AS juga dilaporkan menerbangkan pesawat pengebom B-1B di atas perairan LCS dan Laut China Timur selama musim libur Hari Buruh, sebagaimana diberitakan Global Times.

Wei Dongxu, pakar militer dari Beijing, mengatakan bahwa AS telah mengirimkan pesawat pengintai ke gugus kepulauan itu untuk menghimpun informasi intelijen tentang China.

Atas provokasi tersebut, saran dia, China perlu menggunakan kekuatannya untuk melakukan tindakan pencegahan yang cermat.

China bisa mengirimkan pesawat tempur untuk mengusir mereka atau melakukan tindakan pengacakan elektronik agar mereka tidak bisa mendekat, tambah Wei.

Baca juga: Kapal AS layari Laut China Selatan yang disengketakan

Baca juga: Amerika Serikat tuduh warga China selundupkan perangkat perang anti-kapal selam


Setelah terkena COVID-19, kapal induk USS Nimitz telah meninggalkan pelabuhannya dan dijadwalkan akan dikerahkan ke Pasifik pada musim panas ini, sebagaimana laporan media AS Navy Times pada 27 April.

Hal itu berarti AS bakal memiliki kapal induk yang siap dioperasikan di dekat wilayah China sejak wabah COVID-19 menular ke empat kapal induknya.

Pakar militer memperkirakan AS bakal meningkatkan provokasinya terhadap China saat epidemi mereda.

Latihan baru-baru ini menunjukkan bahwa PLA juga siap kapan saja untuk menjaga kedaulatan nasional, demikian sejumlah analis.


Baca juga: Kapal China dekati Malaysia perkeruh konflik Laut China Selatan

Baca juga: Malaysia berkomitmen lindungi kepentingannya di Laut China Selatan

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020