Jakarta (ANTARA) - Tim pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Niken Salindri mendorong masyarakat Indonesia memanfaatkan keragaman pangan untuk variasi bahan pangan di rumah.

"Jadi usahakan tetap bervariasi makanan dan sumber gizinya, seperti sumber karbohidratnya dan proteinnya," kata Niken dalam konferensi video di Kantor Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis.

Niken menuturkan variasi asupan pangan yang dimakan per individu juga turut mempengaruhi ketahanan pangan secara nasional.

Baca juga: Peneliti: Perkuat sinergi pusat-daerah dalam penyediaan beras

Variasi makanan juga dapat membuat menu masakan di rumah beragam dan menarik.

Menurut Niken, tidak harus cuma makan nasi saja terus menerus, tapi bisa diganti jagung. Jagung termasuk makanan pokok pengganti nasi di Nusa Tenggara Timur dan sagu merupakan makanan pokok di Papua.

Gizi seimbang dengan asupan seperti protein, karbohidrat, lemak, sayur, dan buah juga harus dibarengi dengan minum air untuk kebutuhan sehari-hari.

Pengurus Dewan Pusat Perwakilan Persatuan Ahli Gizi (DPP Persagi) Triyani Kresnawan mengimbau masyarakat Indonesia untuk lebih banyak mengkonsumsi sayur dan buah.

Baca juga: Food Station kerja sama pengusaha bahan pokok penuhi kebutuhan PSBB

Baca juga: Bahan pangan ini berbahaya kalau dimakan mentah


Untuk mempertahankan sistem kekebalan tubuh, masyarakat harus memperhatikan gizi seimbang.

"Bukan protein saja, karbohidrat juga penting, kemudian sayur dan buah yang kadang-kadang memang orang Indonesia itu sedikit mengkonsumsi sayur, sehingga kita anjurkan sayur dan buah, itu tolong diperhatikan," tuturnya.

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020