Jakarta (ANTARA) - Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim meminta agar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang baru Iwan Syahril mampu mendorong guru untuk mengembangkan kompetensinya.

"Dirjen GTK yang baru harus mampu menciptakan atmosfer agar guru bisa dan mampu mengembangkan kompetensinya secara mandiri," ujar Ramli dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Baca juga: IGI : Pandemi COVID-19 jadi era kebangkitan guru milenial

Dia menambahkan Iwan merupakan anak muda yang dekat dengan dunia pendidikan terutama dalam pendidikan dasar dan menengah.

Ramli menambahkan selama ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) seolah membuang garam di laut dengan menghamburkan anggaran begitu besar, namun tak banyak berdampak pada upaya peningkatan kompetensi guru secara keseluruhan.

"Semua itu terjadi karena yang dilakukan Kemedikbud lebih bersifat proyek dibanding sebuah gerakan. Menurut IGI, satu-satunya cara agar pendidikan kita lebih baik adalah dengan menghasilkan kualitas guru yang baik, menjadikan guru sebagai guru yang mampu meningkatkan kompetensinya secara terus-menerus dan mandiri, selain tentu saja pola rekruitmen yang baik," tuturnya.

Baca juga: IGI katakan lebih baik anggaran Organisasi Penggerak yang dipotong

Baca juga: IGI usul Mendikbud hapus jalur prestasi pada PPDB


Ramli menambahkan IGI sudah membuktikan dengan bergerak cepat tanpa bergantung anggaran menyelenggarakan peningkatan kompetensi guru.

Untuk menciptakan atmosfer agar guru-guru meningkatkan kompetensinya secara mandiri, Kemendikbud seharusnya memperjelas fungsi dan posisi organisasi profesi guru, bukan dengan melibatkan ormas di luar organisasi guru, seperti program Organisasi Penggerak.

Organisasi profesi guru adalah amanat undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang sampai hari ini tidak dijalankan secara konsekuen oleh Kemendikbud.

"IGI secara terang-terangan menawarkan upaya maksimal peningkatan kompetensi guru tanpa perlu diberikan anggaran. Hal ini dilakukan karena IGI yakin bahwa peningkatan kompetensi guru betul-betul harus dilakukan mandiri oleh guru itu sendiri melalui organisasi profesinya masing-masing," terang Ramli.

Baca juga: IGI : sebagian besar guru gagap dengan pembelajaran daring

Baca juga: IGI kecewa karena forum organisasi penggerak diubah jadi forum daring

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020