Ke-12 tim sepakat untuk berusaha agar musim dapat dimulai kembali pada paruh akhir Juni, dengan syarat semua persiapan yang diperlukan dapat dipenuhi sambil memonitor penyebaran infeksi
Jakarta (ANTARA) - Liga Bisbol Jepang (NPB) berpeluang dilanjutkan kembali pada Juni, menurut komisioner liga Atsushi Saito.

Komisioner NPB Saito pada Senin melakukan pertemuan dengan para ahli infeksi dan melakukan pembicaraan terpisah dengan perwakilan ke-12 tim profesional Jepang.

"Ke-12 tim sepakat untuk berusaha agar musim dapat dimulai kembali pada paruh akhir Juni, dengan syarat semua persiapan yang diperlukan dapat dipenuhi sambil memonitor penyebaran infeksi," kata Saito dalam pernyataannya seperti dikutip AFP.

Baca juga: Virus corona paksa Jepang tunda kompetisi bisbol

Pengumuman tersebut muncul ketika media domestik melaporkan bahwa musim domestik, yang awalnya dijadwalkan dibuka pada 20 Maret akan digeser ke 19 Juni.

Bisbol merupakan olahraga paling populer di Jepang. Bahkan liga pelajar di sana disiarkan secara langsung di televisi nasional.

Saito mengatakan masih terlalu dini untuk menetapkan tanggal, sambil menambahkan bahwa ia akan memonitor perkembangan di Taiwan dan Korea Selatan, di mana tim-tim profesional telah kembali bermain meski sebagian dilakukan tanpa kehadiran penonton.

Ia mengonfirmasi bahwa pertandingan "All-Star" tahunan pada Juli akan dibatalkan, dan masih belum jelas apakah musim reguler akan dapat diselesaikan jika dilanjutkan.

Baca juga: Liga bisbol Korsel tanpa penonton dan terapkan jaga jarak sosial
Baca juga: ESPN siarkan pertandingan bisbol Korea Selatan

Jepang memiliki jumlah kasus COVID-19 yang lebih kecil dibandingkan sejumlah negara di Eropa dan AS. Terdapat 15.847 kasus dan 633 korban jiwa di negara tersebut.

Namun jumlah kasus telah menurun dalam beberapa hari terakhir dan pemerintah berharap dapat mencabut status darurat di sana pada pekan ini.

Ahli infeksi menyarankan agar liga sepak bola dan bisbol Jepang melakukan tes untuk memastikan keselamatan para pemain, staf, dan komunitas-komunitas.

Tim-tim dan ofisial juga harus mendapat izin dari berbagai komunitas untuk dapat keluar dan masuk dari wilayah mereka, kata para ahli.

Baca juga: Lupa jarak sosial, laga bisbol di Taiwan jadi perkelahian

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020