Kalau tidak ada gejala bisa menjalankan isolasi di BPSDM atau isolasi di rumah sakit kalau ada gejala, di 105 RS rujukan yang sudah ditetapkan Gubernur Jawa Barat
Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menguatkan koordinasi dengan semua pihak untuk mewaspadai gelombang kedua penyebaran COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Berli Hamdani di Gedung Sate Kota Bandung, Rabu,
mengatakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) berpotensi membawa SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19 itu.

"Kita akan menerapkan protokol kesehatan bagi PPLN, mulai dari Bandara Soekarno-Hatta, isolasi di BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Jabar, 'rapid test' (tes cepat), tes swab, dan berkoordinasi dengan gugus tugas kabupaten/kota," katanya.

Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar memfasilitasi kepulangan 86 warga Jabar dari sejumlah negara sejak mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Sabtu (2/5) dan kepulangan 38 warga asal Jabar dari Arab Saudi pada Selasa (5/5).

Setelah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dan dilakukan pemeriksaan imigrasi, mereka mengikuti tes cepat dan berangkat menuju Gedung BPSDM Provinsi Jabar di Kota Cimahi untuk menjalani tes swab, pemeriksaan klinis, dan karantina. Hal itu diterapkan untuk memastikan mereka dalam kondisi sehat.

"Kalau terjadi positif swab kita berikan tata laksana kasus COVID-19 sesuai prosedur. Kalau tidak ada gejala bisa menjalankan isolasi di BPSDM atau isolasi di rumah sakit kalau ada gejala, di 105 RS rujukan yang sudah ditetapkan Gubernur Jawa Barat," ujar dia.

Baca juga: Hasil kajian komprehensif, tentukan pelonggaran PSBB Jabar

Protokol kesehatan akan diterapkan kepada pekerja migran Indonesia asal Jabar yang mengalami repatriasi. Sejak 1 Januari-11 Mei 2020, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinakertrans) Jabar mencatat 5.320 pekerja migran asal Jabar menjalani pemulangan.

Berdasarkan catatan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), 34.300 pekerja migran dari 54 negara akan kembali ke Tanah Air pada Mei-Juni 2020. Sebelumnya, pada Januari sampai 4 Mei 2020, tercatat 126.742 pekerja migran Indonesia dipulangkan.

"Kita sudah menyiapkan tim untuk melakukan penjemputan, berkoordinasi dengan pihak Bandara Soekarno-Hatta, sehingga PPLN dan pekerja migran yang mengalami repatriasi akan menjalani protokol kesehatan yang ketat," kata Berli.

Sejak dalam pesawat, katanya, mereka sudah diberi informasi mengenai prosedur apa saja yang akan dijalani sesampai di Tanah Air.

Berdasarkan data Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar) pada Rabu, pukul 19.00 WIB, tercatat 237 pasien COVID-19 dinyatakan sembuh, 1.556 terkonfirmasi positif COVID-19, dan 98 pasien meninggal dunia.

Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) 7.066 orang, selesai pengawasan 4.543 orang, dan pasien masih dalam pengawasan 2.523 orang. Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) 44.595 orang, selesai pemantauan 37.502 orang, dan orang masih dalam pemantauan 7.093 orang.

Baca juga: Tentang gelombang kedua serangan virus corona
Baca juga: Ribuan pekerja migran Indonesia asal Jabar segera dipulangkan

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020