Jakarta (ANTARA) - Organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) terus gencar melakukan edukasi kepada masyarakat selama pandemi COVID-19 dengan memanfaatkan mobil edukasi keliling COVID-19 yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota di Tanah Air.

"Kegiatan ini berupa, mobil berjalan di tempat ramai untuk menyampaikan informasi tentang COVID-19, apalagi mengingat perlunya jaga jarak fisik antara satu dengan lainnya," kata Ketua Satuan Tugas NU Peduli COVID-19 dr Muhamad Makky Zamzani saat diskusi daring dengan tema "Dukungan Relawan Organisasi Keagamaan dan Relawan Indonesia Bersatu" di Jakarta, Kamis.

Ia mengaku inspirasi penyediaan mobil edukasi keliling COVID-19 tersebut cukup unik yakni dari adanya penjual tahu bulat yang memang cara memanggil masyarakat untuk membelinya cukup sederhana dan menarik.

"Ya, inspirasinya ada mobil tahu bulat dan itu terngiang-ngiang. Saya pikir bagus dibuat di titik-titik tertentu dengan edukasi COVID-19 terutama di keramaian," kata dia.

Baca juga: Muslimat NU bagikan paket Lebaran ke warga terdampak COVID-19

Baca juga: NU Surabaya maklumi sejumlah masjid masih adakan Tarawih saat PSBB


Penyediaan mobil edukasi keliling COVID-19 tersebut berawal dari lima unit mobil saja, kemudian berkembang dan saat ini sudah tersedia sebanyak 154 unit yang berjalan di beberapa kabupaten dan kota.

Melalui layanan tersebut, ia menyebutkan setidaknya telah ada 1.747 titik kunjungan dengan masyarakat teredukasi sebanyak 46.209 orang.

Untuk saat ini area pelayanan mobil edukasi keliling COVID-19 di antaranya lima unit di Banten, 93 di DI Yogyakarta, lima di Jakarta, tiga di Jawa Barat, 15 di Jawa Tengah, 32 di Jawa Timur dan satu unit di Nusa Tenggara Barat.

Sementara untuk penyampaian edukasi tersebut, NU menyediakannya dalam sejumlah bahasa di antaranya Palembang, Minang, Lampung, Medan, Ngapak, Madura, Jawa Timur, Jawa Tengah, Cirebon, Betawi, Bali, Banjar dan sebagainya.

Mobil edukasi keliling COVID-19 pada hakikatnya merupakan salah satu respon satuan tugas NU peduli COVID-19 yang bersifat promotif di samping adanya posko, hotline center, pelatihan, gerakan boyong orang tua, relawan dan sebagainya.

Selain di sisi promotif, NU juga bergerak secara preventif dengan adanya instruksi protokol, penyemprotan disinfektan, penyediaan alat pelindung diri dan masker, produksi serta distribusi cairan pembersih tangan serta sabun cair, penyediaan galon portable cuci tangan dan mobilisasi pemulangan santri.

Kemudian secara kuratif juga ada bantuan alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan, pelayanan jenazah, ambulan rujukan, tes cepat (rapid test) dan sebagainya, ujar dia.*

Baca juga: NU nilai pemberlakuan PSBB di Surabaya belum efektif

Baca juga: Satgas COVID-19 NU Malang Raya lakukan rapid test untuk para santri

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020