Pangkalpinang (ANTARA) - Sebanyak 23 dari 29 pasien COVID-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dirawat dan diisolasi di wisma karantina dinyatakan sembuh dan sehat, sehingga mereka sudah diperbolehkan pulang berkumpul bersama keluarganya.

"Ini tentunya hasil yang sangat luar biasa dan saya mengucapkan terima kasih kepada tim medis yang telah menangani pasien COVID-19 ini," kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan usai menyerahkan surat keterangan dan melepas 16 pasien sembuh dari virus corona di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan sebelumnya, jumlah pasien positif COVID-19 ini sebanyak 29 orang dan dinyatakan sembuh 23 orang, meninggal satu orang, sehingga pasien yang masih terpapar virus berbahaya ini sebanyak lima orang.

Baca juga: Dua pasien positif COVID-19 Indragiri Hilir dinyatakan sembuh

"Kami atas nama Pemprov Kepulauan Babel mengucapkan selamat dan mohon maaf kiranya selama pelayanan ada hal-hal yang kurang berkenan, karena tidak ada satu pun di antara tim medis memiliki pengalaman merawat COVID-19. Semua belajar dengan sendirinya dan tentunya tetap berpedoman dengan panduan-panduan yang dikeluarkan WHO," ujarnya.

Ia bersyukur dengan apa yang telah dicapai oleh tim medis dalam merawat hingga sehat para pasien COVID-19 di Wisma Karantina.

"Hari ini kita melepas 16 orang pasien yang telah sembuh ini dan di antara pasien yang sembuh ini sudah menjalani perawatan sejak 14 April 2020," katanya.

Menurut dia meski Provinsi Kepulauan Babel masih zona hijau COVID-19 ini, namun diminta masyarakat untuk selalu mengikuti protokol COVID-19, seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menerapkan prilaku hidup sehat.

Baca juga: LIPI kembangkan obat dan alat uji COVID-19 hingga solusi untuk UMKM

"Kita mengimbau masyarakat untuk selalu patuh dan menjalankan protokol COVID-19 ini, guna memutus mata rantai penyebaran virus berbahaya ini," katanya.

Selain itu, Pemprov Kepulauan Babel tetap berkomitmen dan konsisten menggencarkan tracking, test, dan treatment, sebagai langkah menekan penyebaran dan kasus virus berbahaya ini.

"Saat ini tren penyebaran COVID-19 di Babel masih dikatakan rendah dan tren inilah yang harus dijaga dengan melakukan 3T tersebut," katanya. ***3***

Baca juga: Cek fakta: Benarkah paru-paru pasien COVID-19 yang sembuh akan tetap rusak?
Baca juga: Bertambah 13 orang, jumlah pasien sembuh COVID-19 di NTB
Baca juga: 11 pasien positif COVID-19 di Probolinggo sembuh

Pewarta: Aprionis
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020