Tangerang, Banten (ANTARA) - Mewabahnya COVID-19 di Kota Tengerang, Banten tidak menyurutkan warga Kelurahan Cimone untuk tetap saling membantu dengan cara mendonorkan darahnya bersama Palang Merah Indonesia (PMI) setempat untuk memenuhi persediaan darah yang semakin menipis.

"Donor darah yang dilaksanakan di Kelurahan Cimone, Kecamatan Karawaci tentunya sudah memenuhi standar protokol pencegahan COVID-19 maksimal, sehingga dipastikan aman tanpa harus khawatir terjadi penyebaran virus tersebut," kata Humas PMI Kota Tangerang Ade Kurniawan melalui sambungan telepon, Senin.

Baca juga: PMI Makassar aktifkan 800 relawan donor "on call" saat Ramadhan

Menurutnya, selama aksi donor darah pihaknya tetap melaksanakan protokol pencegahan COVID-19 yakni baik pendonor maupun petugas unit donor darah menggunakan alat pelindung diri (APD), menjaga jarak dan lainnya.

Adanya kegiatan donor darah sukarela yang dilakukan warga ini tentunya membantu dan menjaga ketersediaan darah di masa seperti sekarang ini. Apalagi sejak awal kasus COVID-19 ditemukan di Indonesia dan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) persediaan darah terus berkurang karena minimnya pendonor.

Maka dari itu, aksi yang dilakukan warga Cimone ini harus dicontoh dan COVID-19 bukan menjadi penghalang untuk tetap saling membantu, karena setiap pendonor dijamin kesehatannya sebab sebelum dilakukan pengambilan darah diperiksa dahulu kondisi tubuh calon pendonor.

"Bagi warga yang ingin mendonorkan darah bisa langsung datang ke markas PMI Kota Tangerang atau bisa menghubungi petugas unit donor darah agar bisa melakukan donor di rumah sekitar lingkungan tempat tinggalnya," tambahnya.

Sementara, Ketua RW 01 Kelurahan Cimone Syahbudinar mengatakan aksi sosial warganya sebagai wujud kemanusiaan khususnya bagi pasien yang membutuhkan darah. Apalagi masyarakat mendapatkan informasi persediaan darah di PMI semakin menipis lantaran banyak permintaan.

"Warga di sini antusias untuk ikut mendonorkan darahnya, apalagi sekarang sedang berada di bulan suci Ramadhan tentunya ini merupakan salah satu ibadah yang mempunyai nilai pahala besar, sebab satu tetes darah kita bisa menyelamatkan nyawa orang lain," katanya. (KR-ADR)

Baca juga: JK: Indonesia harus punya kontribusi saintis pengobatan COVID-19

 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020