Sejak awal pandemi COVID-19 dan saat kampus diliburkan, mahasiswa FTI UMI dari luar Sulsel tidak bisa pulang kampung. Mereka hanya menetap di kontrakannya
Makassar (ANTARA) - Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia (FTI-UMI) Makassar, Sulawesi Selatan menyerahkan bantuan tahap tiga kebutuhan pokok untuk 13 orang mahasiswanya dari berbagai provinsi yang dipastikan tidak pulang kampung untuk merayakan Lebaran (Idul Fitri) 1441 Hijriah karena situasi pandemi COVID-10.

Dekan FTI-UMI Dr Zakir Sabhara HW, ST, MT, ASEAN Eng bersama tim sukarelawan, Rabu, di Makassar, mendatangi belasan mahasiswa yang dipastikan tidak pulang kampung untuk Lebaran karena adanya wabah virus corona dan memberikan para mahasiswa itu paket bantuan.

"Sejak awal pandemi COVID-19 dan saat kampus diliburkan, mahasiswa FTI UMI dari luar Sulsel tidak bisa pulang kampung. Mereka hanya menetap di kontrakannya dan mereka semua memahami itu," katanya.

Ia mengatakan sejak diliburkan, dirinya bersama tim sukarelawan dari berbagai jurusan di FTI-UMI sudah menyalurkan paket bantuan kebutuhan pokok atau sembako.

Bantuan yang diserahkan itu bertahap dan mulai Senin (19/5) malam, dan bantuan tahap tiga diserahkan untuk memenuhi kebutuhan mereka selama berada di kontrakannya.

Adapun paket bantuan untuk 13 mahasiswa tersebut berupa beras 5 kg, 20 bungkus mi instan, satu botol minyak goreng, 1 kg gula pasir, sabun mandi, sabun cuci, pasta gigi, cairan pencuci piring, minuman multivitamin serta masker dua lembar.

Zakir menyatakan, pada tahap pertama sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, sebanyak 58 paket telah disalurkan dan pada tahap kedua sebanyak 37 paket.

Pada tahap tiga ini tersisa hanya 13 orang mahasiswa karena sebagian dari mahasiswa FTI UMI yang kos sudah meninggalkan Kota Makassar

"Kami kunjungi satu per satu untuk memastikan kondisi mereka dan Insya Allah kebutuhan pokok mereka akan terpenuhi sampai bulan Juli yang akan datang," katanya.

Para mahasiswa yang tidak pulang kampung berasal dari Merauke, Provinsi Papua, Maluku Utara, Maluku, Berau, Kalimantan Timur, Banjarmasin Kalimantan Selatan, Luwuk Banggai dan Palu Sulawesi Tengah.

Kemudian ada juga mahasiswa dari Kota Baubau dan Buton, Sulawesi Tenggara serta dari Sulawesi Selatan, demikian Zakir Sabhara HW.


Baca juga: Relawan FTI UMI "sterilkan" 669 baju APD sebelum didistribusikan

Baca juga: PMI Makassar kolaborasi berbagai lembaga sosialisasi cegah COVID-19

Baca juga: FTI UMI terima donasi kain Spunbond untuk pembuatan baju APD

Baca juga: Sejumlah kampus keluhkan kelangkaan bahan baku "hand sanitizer"

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020