Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Prof Asep Saefuddin menyebut pandemi COVID-19 membawa dampak positif pada riset di perguruan tinggi.

"Bagi warga kampus, adanya COVID-19 ini bisa jadi sisi positif dari wabah. Setidaknya birokrasi pemerintah tidak bertele-tele dan mudah-mudahan model gerak cepat ini juga menjadi kenormalan baru pasca COVID-19," ujar Asep dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Akademisi : Penanganan COVID-19 harus menyeluruh

Dia menambahkan pada umumnya banyak dosen kampus yang inovatif, kreatif, dan cerdas. Akan tetapi, tidak banyak produk hasil inovasi yang muncul dari perguruan tinggi.

"Itu tidak sederhana. Banyak kait-mengait dengan berbagai kepentingan bisnis, dan itu skalanya bukan nasional, tetapi global. Sembilan produk hasil karya anak bangsa yang diluncurkan Presiden Jokowi pada hari ini, mungkin hanya bercokol di dalam kampus kalau tidak ada pandemi. Paling jauh untuk praktikum. Tetapi, saat ini Presiden Jokowi sudah jelas-jelas memerintahkan segera produksi massal yang diamini oleh para menteri," paparnya.

Ia mengatakan pada umumnya dosen tidak terlalu senang dengan administrasi yang kaku, apalagi berbelit-belit karena sifatnya bebas dan otonom. Hal itu, secara alami otonomi bisa membuat para dosen lebih kreatif dan produktif.

Baca juga: UAI berikan subsidi pulsa untuk mahasiswa

Baca juga: Kamboja jajaki kerja sama dengan Universitas Al-Azhar Indonesia


Selain itu, kampus perlu mendukung dengan sistem administrasi dan sumber daya manusia yang andal. Pimpinan perguruan tinggi harus memberi ruang kreativitas bagi para dosen sekaligus mengarahkan para tenaga pendidikan untuk bekerja cepat, tepat, dan proaktif.

"Jika melihat banyak produk inovatif teknologi karya anak bangsa, Indonesia sebenarnya bisa masuk ke dalam kategori ekonomi berbasis inovasi. Namun, hal ini akan mandek (berhenti) bila tidak ada industrialisasi hasil karya ini. Komponen industri harus meneruskannya untuk produksi secara massal," katanya.

Saat ini, produk-produk inovasi yang diproduksi masih sebatas keperluan kesehatan akibat pandemi COVID-19. Sebenarnya kreativitas anak bangsa juga cukup kuat dalam produk-produk lainnya.

"Sektor industri harus pro produk lokal dan masyarakat harus cinta produk Indonesia. Bila syarat utama itu dipenuhi, kebangkitan dan kedaulatan bangsa Indonesia akan jadi kenyataan," imbuh dia.

Baca juga: Lulusan terbaik Al-azhar dari Indonesia dihadiahi umrah

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020