Jakarta (ANTARA) - Pengamat intelijen Ridlwan Habib menilai peran Badan Intelijen Negara (BIN) sejauh ini dalam membantu upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Indonesia sudah tepat.

"Bersama TNI dan Polri, BIN menjadi garda strategis dalam menghadapi virus corona yang mulai merebak di awal Maret 2020," kata Ridlwan Habib melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.

Salah satu langkah nyata yang dilakukan BIN adalah menyiapkan laboratorium rapid test untuk masyarakat, penyemprotan disinfektan ke sejumlah titik keramaian, hingga memberikan edukasi akan bahaya COVID-19.

Tak terkecuali, langkah Kepala BIN Budi Gunawan yang juga merangkul sukarelawan Sandiaga Uno dinilai tepat.

"Pada saat wabah seperti ini Indonesia perlu kompak, sisa-sisa pilpres yang sudah lama berlalu harus ditinggalkan. Langkah Pak BG itu strategis dan taktis bagi masa depan Indonesia," katanya.

Bahkan, Ridlwan menilai cara BIN terjun langsung sebagai garda depan penanganan virus corona belum pernah dilakukan lembaga intelijen lainnya di dunia.

Baca juga: Pemerintah tolak eks ISIS, Peneliti: Tepat tapi waspada balas dendam

Baca juga: Ledakan di Monas, Pengamat: Jangan anggap kelalaian biasa


Ia mengapresiasi sekaligus menegaskan bahwa tindakan BIN untuk ikut menangani COVID-19 tidak menyalahi tugas pokok dan fungsi (tupoksi) intelijen.

Apalagi, kata dia, pelibatan lembaga negara intelijen ini sudah berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sehingga dapat saling melengkapi untuk tujuan yang utama, yakni membantu masyarakat.

"Jadi, intelijen sebagai organisasi boleh dan sah muncul ke permukaan manakala ada situasi darurat, seperti corona ini, langkah BIN ini sudah benar," katanya menandaskan.

Ridlwan mengingatkan bahwa COVID-19 sudah masuk kategori ancaman nasional sehingga di situlah peran BIN untuk menangkalnya.

Masalahnya, kata dia, jika penanganan virus corona tidak serius, bakal mengancam ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat.

Ridlwan pun berpendapat hasil analisis BIN terkait dengan siklus pandemi dan peramalan jumlah korban juga sangat bermanfaat bagi negara.

"Tugas intelijen selain meramalkan masa depan, juga melakukan upaya pencegahan ancaman," kata alumnus S-2 Kajian Strategi Intelijen Universitas Indonesia tersebut.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020