Garut (ANTARA News) - Menteri Negara Pemuda Dan Olah Raga (Menegpora) Adhyaksa Dault yang diwakili Sekretaris Menegpora, Wafid Muharram, menandatangani Prasasti "Semarak Merah Putih Pulau Santolo" di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin.

Penandatanganan Prasasti "Semarak Merah Putih Pulau Santolo" itu dilaksanakan setelah upacara bendera memperingati HUT ke-64 Proklamasi Kemerdekaan RI, di pulau seluas 4,1 hektare tersebut.

Pulau yang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia itu merupakan pulau terluar pada lintasan Jawa Barat bagian selatan, yang kini menjadi "lautan kibaran bendera merah putih".

Para peserta upacara, kata Camat setempat Jujun Jumhana, dibatasi sebanyak 700 orang. Mereka terdiri rombongan Menegpora, resimen mahasiswa (Menwa) dari seluruh provinsi di Indonesia, Laskar Merah Putih se-Provinsi Jawa Barat, masyarakat adat kampung Dukuh serta undangan lainnya.

Sedangkan masyarakat lainnya dari wilayah kecamatan lain, yang berdatangan sejak Sabtu (15/8) lalu bisa menyaksikan peristiwa bersejarah tersebut, pada sepanjang pesisir Cilauteureun yang berjarak 50 meter dari pulau Santolo, katanya.

Khusus yang bisa menyinggahi Pulau Santolo, disiapkan rakit serta perahu berhias untuk melintasi teluk muara sejauh 50-100 meter, kemudian bersama-sama mengarak dan mengibarkan merah putih keliling pulau sebelum upacara bendera dimulai.

Di pulau terluar itu, antara lain terdapat mercusuar peninggalan pemerintahan Belanda serta dermaga pelabuhan samudera berbentuk huruf "U", yang pernah disinggahi beragam ukuran jenis kapal pengangkut kopra ke Belanda, ratusan tahun lalu.

Sementara itu, kegiatan lainnya berlangsung hiburan dan pesta rakyat, serta penandatanganan prasasti gebyar olahraga di pelataran kantor Kecamatan Pameungpeuk.

Semarak merah putih di Pulau Santolo itu, dihadiri puluhan ribu pengunjung setempat termasuk dari Bandung, Jakarta, serta warga daerah yang selama ini merantau di kota lain termasuk di luar pulau Jawa, mereka berdatangan sejak sepekan lalu.

Semarak kegiatan tersebut, juga bisa mengungkit perekonomian warga setempat karena hunian hotel dan penginapan seluruhnya penuh sejak beberapa hari lalu, bermunculannya pedagang makanan dan minuman ringan serta laku kerasnya kedai-kedai yang menyiapkan hidangan ikan bakar segar.

Sehingga sejak tiga hari lalu, perputaran uang di wilayah Kecamatan Pameungpeuk mencapai belasan miliar rupiah setiap harinya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009