Lagi lagi petugas harus sabar namun tegas. Jangan pilih kasih dalam penerapan hukuman
Jakarta (ANTARA) - Ketua Bidang Mobilitas dan Sebaran Penduduk Ikatan Praktisi Ahli Demografi Indonesia (IPADI) Chotib Hasan mengatakan disiplin diri dan sabar merupakan kunci untuk membuat kurva COVID-19 menurun dan siap masuk ke kehidupan normal baru (new normal).

"Tetap disiplin diri menjalankan protokol yang selama ini sudah berjalan," kata Chotib yang juga peneliti di Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia dihubungi di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Pengamat nilai SIKM efektif cegah gelombang kedua penularan COVID-19

Ia menyebutkan oandemi COVID-19 belum berakhir, dan upaya yang harus sangat diperhatikan dan dijalankan dengan disiplin adalah protokol pencegahan penularan COVID-19

"Kita belum memenangi peperangan," tutur Chotib.

Baca juga: Presiden: Kurva COVID-19 harus turun pada bulan Mei dengan cara apapun

Ia menuturkan protokol tersebut antara lain tetap di rumah, memakai masker jika keluar rumah, mencuci tangan dan tidak berkumpul lebih dari lima orang.

"Kalau ini tetap dijalankan dengan penuh kesabaran, Insya Allah kurva yang melandai dalam waktu dekat akan menurun," tuturnya.

Chotib menuturkan masyarakat harus bersiap menjalani kehidupan normal baru berdampingan dengan virus penyebab COVID-19 ke depannya.

Baca juga: Presiden yakin kurva penularan COVID-19 akan terus menurun

"Siap tidak siap harus dipaksakan. Kan setiap kali ada sesuatu yang baru awalnya dipaksa, lalu terpaksa, lalu mencoba, lalu bisa, dan akhirnya biasa," ujarnya.

Untuk itu, protokol COVID-19 harus selalu dijalankan dengan konsisten. Setelah menjadi kebiasaan, maka akan terinternalisasi menjadi budaya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Pakar: Data kasus mingguan COVID-19 tunjukkan kurva melandai

Chotib menuturkan petugas harus sabar dan tegas menghadapi warga untuk memastikan warga menjalankan protokol COVID-19.

"Masalah ekses di lapangan memang pasti akan terjadi. Lagi lagi petugas harus sabar namun tegas. Jangan pilih kasih dalam penerapan hukuman," tuturnya.

Baca juga: Pakar: Cara melandaikan kurva COVID-19 ialah tidak menularkan virus


 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020