Jambi (ANTARA News) - Pesawat Mandala Airlines dari Jakarta tujuan Jambi, Selasa pagi pendaratannya terpaksa dialihkan ke Batam, Kepulauan Riau, karena hujan lebat membuat pesawat itu tidak memungkinan didaratkan di Bandara Sultan Thaha.

Kepala Bandara Sultan Thaha Jambi, Basuki Mardianto, mengatakan, hujan lebat yang mengguyur Kota Jambi Selasa pagi pukul 09:00 WIB membuat Bandara Sultan Thaha tidak memungkinkan didarati pesawat.

"Pesawat Mandala Airlines yang seharusnya mendarat di bandara Sultan Thaha Jambi pukul 09:45 terpaksa mengalihkan pendaratan ke Batam dan akan kembali ke Jambi bila hujan sudah reda atau cuaca di Jambi cerah," katanya.

Pesawat rute Jakarta-Jambi penerbangan pagi yang sempat mendarat di bandara Sultan Thaha yakni Garuda Aitlines yang mendarat pukul 07:40 WIB dan lepas landas pukul 08:15 WIB sebelum hujan deras mengguyur Kota Jambi.

Hujan lebat juga menunda penerbangan atau keberangkatan dua perusahaan penerbangan dari Jakarta ke Jambi yakni Lion Air dan Batavia Air menunggu kondisi cuaca di Jambi cerah dan bisa didarati.

Lion Air dari Jakarta-Jambi yang seharusnya sudah mendarat di bandara Sultan Taha Jambi pukul 10:30 WIb dan Batavia Air pukul 11:30 WIB terpaksa menunda penerbangannya, dan hingga pukul 12:00 WIB belum lepas landas dari Jakarta.

Bandara Sultan Taha Jambi tiap hari melayani 11 kali penerbangan dari lima perusahaan penerbangan yakni Garuda Airlines, Mandala Airlines, Batavia Air, Sriwijaya Air dan Lion Air.

Khusus rute Jambi-Jakarta melayani sepuluh kali penerbangan, di mana masing-masing perusahaan dua kali penerbangan, dan rute Jambi-Batam satu kali penerbangan oleh perusahaan penerbangan Sriwijaya Air.

Cuaca ekstrim seperti hujan lebat sering menghamabat atau menunda keberangkatan dan pendaratan pesawat, namun itu tidak berlangsung lama, bila cuaca sudah cerah atau hujan reda aktivitas penerbangan bisa dilakukan.

"Kita berharap hujan segera reda dan cuaca cerah, keberangkatan pesawat dari Jakarta ke Jambi bisa dilakukan dan jadwal pesawat siang dan sore berjalan sesuai waktu," kata Basuki Mardianto.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009