Pertemuan merancang strategi pelacakan transmisi virus demi memutus mata rantai penularan COVID-19
Batam (ANTARA) - Aplikasi untuk mendeteksi pergerakan pengguna telepon pintar yang terpapar virus corona jenis baru (COVID-19) dirancang Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau bersama masyarakat epidemiologi Indonesia.

"Ada aplikasi 'tracing' (pelacakan) dari CEO dan Founder MSD yang akan diujicoba di Batam. Ini kerja sama Tim Posko dengan masyarakat epidemiologi Indonesia yang menjadi tim pakar yang membantu tim," kata Ketua Tim Posko Lawan COVID-19 Kepri Buralimar di Batam, Kamis.

Aplikasi itu digagas Tim Posko Lawan COVID-19 Kepri di Batam dalam pertemuan bersama masyarakat epidemiologi Indonesia dan CEO MSD.

Pertemuan merancang strategi pelacakan transmisi virus demi memutus mata rantai penularan COVID-19.

Baca juga: Pemprov Babel wajibkan kru kapal timah masuk aplikasi COVID-19

Aplikasi itu merupakan inovasi bersama masyarakat epidemiologi Indonesia serta CEO dan Founder Metode MSD M. Sopiyudin Dahlan yang dikenal sebagai pakar statistik terkemuda di Indonesia.

Buralimar menyatakan kerja sama dengan kedua lembaga itu untuk membantu tim mengolah data dan memberikan informasi guna rekomendasi Pelaksana Tugas Gubernur Kepri Isdianto dalam melahirkan kebijakan berdasarkan analisa dan data.

Selain itu, posko menggandeng Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Batam guna penanganan COVID-19 di daerah setempat, sesuai dengan arahan Pelaksana Tugas Gubernur Kepri Isdianto.

Hingga Rabu (3/6), tercatat 218 pasien positif COVID-19 di Kepri, di mana 150 di antaranya terkonfirmasi di Kota Batam.

Baca juga: Pakar Gugas Tugas: Aplikasi BLC pertajam data penanganan COVID-19
Baca juga: Aplikasi PeduliLindungi bantu publik mengetahui zona merah Covid-19
Baca juga: Aplikasi mandiri Lawan COVID FC19S diluncurkan lacak corona

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020