Kasus kami meningkat setiap hari; kami bisa kehabisan tempat tidur
New Delhi (ANTARA) - Orang-orang kembali berdatangan ke kuil dan masjid di India pada Senin, saat pemerintah mencabut sebagian besar pembatasan di tempat umum, bahkan ketika negara itu menambah rekor jumlah infeksi dalam sehari.

Para umat yang memakai masker, berdiri dengan mengambil jarak enam kaki (sekitar dua meter) satu sama lain dan melewati pemindai suhu tubuh di kuil-kuil Hindu di Delhi, serta di kuil-kuil di tempat lain yang biasanya terisi penuh.

Harsh Vyas dari kuil International Society for Krishna Consciousness (ISKCON) di sebelah barat Kota Ahmedabad mengatakan akses di kuil dikontrol ketat.

"Kami hanya mengizinkan sejumlah kecil umat di dalam kuil pada satu waktu. Kami telah menggambar lingkaran di mana mereka harus berdiri untuk memastikan jarak yang tepat setidaknya enam kaki," tutur Vyas.

Setelah memberlakukan penguncian ketat pada Maret, pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi ditekan untuk sepenuhnya membuka ekonomi dan mengizinkan orang-orang kembali bekerja guna menghindari penderitaan massal.

Baca juga: Kasus COVID-19 India tembus angka 200 ribu, jauh dari puncak
Baca juga: Hampir 8.000 kasus baru COVID-19 muncul dalam sehari di India


Pemerintah memerintahkan pembukaan pusat perbelanjaan, tempat ibadah, dan restoran dengan seperangkat pedoman yang dimaksudkan untuk mencegah lonjakan infeksi lebih lanjut di negara terpadat kedua dunia itu.

Terowongan desinfeksi dipasang di pintu masuk mal-mal perbelanjaan Delhi, yang akan dibuka Senin malam.

Tetapi ibu kota, salah satu titik penularan terparah negara itu, tidak akan mengizinkan hotel untuk dibuka kembali karena kemungkinan perlu mengubah fungsinya menjadi rumah sakit sementara jika ada lonjakan kasus dalam jumlah besar.

"Kasus kami meningkat setiap hari; kami bisa kehabisan tempat tidur," kata Kepala Pemerintahan Wilayah  Delhi Arvind Kejriwal.

Jumlah total kasus virus corona India mencapai 256.611, kata kementerian kesehatan, menempatkannya tepat di belakang Spanyol setelah kasus melonjak 9.983 infeksi dalam sehari.

Hanya Amerika Serikat, Brazil, Rusia, dan Inggris yang memiliki lebih banyak kasus, dan para pakar kesehatan mengatakan puncak kasus di India masih bisa beberapa minggu lagi, jika tidak beberapa bulan.

Kematian akibat COVID-19 di India mencapai 7.135, masih rendah dibandingkan dengan negara lain yang telah menderita puluhan ribu kematian.

Di Mumbai beberapa kantor dibuka, dan di pinggiran kota ada antrean panjang di halte bus karena kereta komuter yang merupakan transportasi utama belum dibuka.

Sajjan Jindal, ketua konglomerat JSW Group, mengatakan India perlu sepenuhnya membuka kembali untuk menyelamatkan mata pencaharian warganya.

"Semakin lambat kita memulai kembali, semakin banyak kita kalah melawan negara lain karena terkunci. Kita tidak bisa kehilangan lebih banyak waktu," katanya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pembatasan mulai longgar, kasus COVID-19 India lampaui Italia
Baca juga: India akan buka kembali kuil, tetapi tanpa percikan air suci

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020