Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyosialisasikan "Si Cantik" (Sistem Informasi Cermat, Akuntabel, dan Simpatik) yang merupakan program inovasi sertifikasi ekspor perikanan dari Stasiun Karantina dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan Kalimantan Tengah.

"Integrasi sistem ini menyingkat waktu dan biaya dari sebelumnya antara 1,5-6 hari sebelum keberangkatan dengan beberapa kali datang ke kantor pelayanan menjadi 55 menit," kata Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Rina, dalam rilis di Jakarta, Sabtu.

Rina memaparkan melalui Si Cantik, pihaknya memberikan akses kemudahan bagi pengguna jasa atau stakeholder untuk mengurus perizinan sertifikasi mulai dari permohonan pemeriksaan karantina (PPK), Sistem Cara Karantina Ikan Yang Baik (CKIB) daring, Sistem Cara Penanganan Ikan Yang Baik (CPIB) dan Aplikasi Simfoni (e-billing PNBP) hanya melalui aplikasi.

Program tersebut juga terpilih dalam TOP 99 SINOVIK 2020, ajang inovasi yang rutin diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB).

Baca juga: Digitalkan perikanan, KKP gencar sosialisasi aplikasi Laut Nusantara

Rina menuturkan, penerapan dan pengembangan aplikasi Si Cantik ini disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pemangku kepentingan dari aplikasi yang sebelumnya telah memperoleh penghargaan Top 99 SINOVIK 2018.

Kendati replikasi, lanjutnua, namun terdapat modifikasi inovasi dengan cakupan wilayah yang lebih luas, yaitu tiga bandar udara dan dua pelabuhan di Kalimantan Tengah.

Sementara Kepala SKIPM Palangka Raya, Iromo mengungkapkan, integrasi sistem melalui Si Cantik SKIPM Palangka Raya telah berdampak kepada peningkatan ekspor.

"Dampaknya ke peningkatan PNBP, Rp104,61 juta pada 2017 menjadi Rp169,23 juta pada 2018, dan menjadi Rp203,64 juta di tahun 2019," papar Iromo.

Keberadaan sistem ini, urai Iromo, juga memudahkan pengusaha lokal di Kalimantan Tengah, dari yang semula hanya menjadi penjual dan pedagang ikan lokal, kini menjadi pemasok ikan antarpulau.

Baca juga: KKP dorong Palabuhan Ratu menjadi pelabuhan perikanan samudera

Selain itu, ujar dia, terdapat pula pengusaha perikanan yang sebelumnya hanya sebagai pemasok, kini menjadi eksportir hasil perikanan yang dapat mengirimkan produknya langsung ke negara tujuan.

Di ajang TOP 99 SINOVIK 2020, Si Cantik Palangka Raya menang dalam kategori replikasi yaitu kategori yang pertama kali diperlombakan.

Iromo mengutarakan harapannya agar layanan Si Cantik bisa memberikan kontribusi yang lebih besar dalam mewujudkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang mandiri, kuat dan berbasis kepentingan nasional melalui jaminan kesehatan ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan yang sehat, bermutu, aman dan terpercaya dalam kegiatan sertifikasi ekspor maupun impor.

"Dengan begitu meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global," ujar Iromo.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020