Bandung (ANTARA) - Gubernur Ridwan Kamil selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat mengatakan bahwa tes COVID-19 masif akhir pekan ini akan dilakukan di kawasan Puncak untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus corona tipe baru (SARS-CoV-2) tersebut.

"Kajian dari kami, banyaknya kasus impor yang datang (berasal) dari orang yang datang dari zona merah," katanya usai menyambut kedatangan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di RSUP Dr. Hasan Sadikin, Sabtu.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan Mobile COVID-19 Test yang dilengkapi alat tes diagnostik cepat dan alat pelindung diri (APD) bagi petugas pengambil spesimen untuk mendukung pelaksanaan tes COVID-19 di kawasan Puncak.

Gubernur Jawa Barat mengatakan, pemulihan aktivitas di sejumlah sektor harus disertai dengan peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penyebaran SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19.

"Inilah cara kami agar adaptasi kebiasaan baru (berjalan), kewaspadaan tetap dijaga dan kasus bisa dikendalikan," katanya.

Selain untuk menemukan kasus dan mencegah penularan, pemeriksaan COVID-19 secara masif dilakukan untuk melacak penularan virus dan memetakan persebaran penyakit.

Ketua Divisi Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat ​​​​​​​Hermansyah meminta warga tidak takut menjalani pemeriksaan COVID-19.

"Masyarakat tidak perlu takut melaksanakan rapid test ini, karena ini upaya kita untuk mencegah yang lebih besar terhadap penularan. Kemudian juga kita jangan ada lagi stigma orang-orang yang positif COVID-19," katanya.

Baca juga:
Jawa Barat ingin lakukan pemeriksaan COVID-19 pada 300.000 warga
Seribu warga di Garut jalani tes usap deteksi COVID-19

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020