Pulau Maya ini termasuk daerah 3T dan proses penyaluran BBM ke wilayah tersebut hanya bisa dilaksanakan dengan moda transportasi laut
Jakarta (ANTARA) - Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan untuk pertama kalinya mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 20 kiloliter (KL) jenis premium dan solar, masing-masing 10 KL, melalui SPBU 3T (terdepan, terluar, tertinggal) untuk masyarakat Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat.

SPBU 3T di Pulau Maya ini merupakan salah satu dari 7 titik target SPBU 3T di Kalimantan Barat pada tahun 2020.

“Distribusi BBM jenis PSO tersebut mulai kami lakukan untuk masyarakat yang bermukim di Pulau Maya dan masyarakat sekitarnya. BBM sejumlah 20 KL tersebut sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan BBM di Pulau Maya hingga 3-4 hari ke depan,” kata Sales Area Manager Pertamina Kalbar, Weddy Surya Windrawan dalam informasi tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Sebelumnya, masyarakat di Desa Tanjung Satai, Kecamatan Pulau Maya, Kabupaten KayongUtara, masih mengakses BBM melalui eceran yang harganya melambung tinggi dari harga normal sekitar Rp15.000/liter baik premium dan solar.

“Seperti yang kita ketahui bahwa Pulau Maya ini termasuk daerah 3T dan proses penyaluran BBM ke wilayah tersebut hanya bisa dilaksanakan dengan moda transportasi laut di mana dalam pelaksanaannya proses pengiriman BBM dengan menggunakan kapal harus memenuhi persyaratan safety dan dokumentasi kapal yang lengkap” ungkap Weddy.

Kemudian, menurut dia, setelah pengisian perdana selesai dilanjutkan proses pengecekan tera oleh Badan Metrologi Kabupaten Kayong Utara.

“Kami harap prosesnya berjalan sesuai dengan timeline sehingga warga Pulau Maya dapat mengakses harga BBM dari lembaga penyalur resmi Pertamina, yaitu premium Rp 6.450/liter dan solar Rp 5.150/liter,” kata Weddy.

Baca juga: Pertamina targetkan tambah 83 titik BBM Satu Harga pada 2020
Baca juga: SPBU Apung dukung program nasional BBM satu harga
Baca juga: NIas Sumut miliki delapan penyalur BBM Satu Harga


Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020