Bisa dikatakan empat atlet ini sudah tujuh hingga delapan kali mengikuti turnamen catur online ...
Palembang (ANTARA) - Empat pecatur putri Sumatera Selatan aktif mengikuti turnamen catur secara daring yang diselenggarakan PB Percasi untuk mengisi kekosongan jadwal di tengah pandemi COVID-19.

Sekretaris Umum Pengurus Provinsi Persatuan Catur Seluruh Indonesia Mursili di Palembang, Senin, mengatakan keempat pecatur Nyimas Sonia Nafa, Alifiah Novian Sari, Nyimas Sieta Prima dan Alisa Fitri Wahida tercatat tak pernah absen dalam turnamen daring tersebut.

“Bisa dikatakan empat atlet ini sudah tujuh hingga delapan kali mengikuti turnamen catur online yang lumayan membantu mereka untuk tetap menjaga performanya supaya tidak turun,” kata Mursili.

Baca juga: PB Percasi gelar turnamen catur online berhadiah Rp75 juta

Ia mengatakan keempat pecatur yang bergelar master nasional wanita ini mendapatkan perhatian khusus dari Pengprov Percasi Sumsel karena dipersiapkan untuk bertanding di Pekan Olahraga Nasional XX.

Sebelumnya mereka mendapatkan tiket ke PON dalam ajang prakualifikasi, berbeda dengan sektor putra yang tak satu pun lolos.

Di tengah pandemi ini, atlet-atlet berusia rata-rata 20 tahun ini dapat menjalankan program latihan seperti biasa lantaran olahraga catur berbeda dengan olahraga lainnya yang membutuhkan kontak fisik.

Baca juga: Juara dunia Magnus Carlsen gelar turnamen catur online

Atlet dapat berlatih secara daring bersama pelatih untuk menjawab soal-soal yang diberikan.

Hanya saja, demi menjaga semangat atlet supaya tidak didera kebosanan dilakukan sedikit perubahan pola latihan dibandingkan beberapa bulan lalu.

“Kami mulai terapkan hari Sabtu dan Minggu harus latihan di akademi catur, tapi dengan catatan harus menjaga jarak dan menggunakan masker,” kata dia.

Pengprov Percasi Sumsel juga tetap mengagendakan Kejuaraan Daerah pada Oktober 2020 yang bakal diikuti atlet-atlet dari 17 kabupaten/kota di Sumsel.

Baca juga: Legenda catur Garry Kasparov bakal ikut kompetisi daring FIDE

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020