Kita akan memasuki Society 5.0, yaitu masyarakat yang berpusat sepenuhnya kepada manusia
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Edhy Prabowo menyatakan sumber daya manusia harus mempersiapkan diri bukan hanya untuk Industri 4.0, tetapi dalam menghadapi pula Society 5.0 yang diprediksi terjadi pada masa depan.

"Kita akan memasuki Society 5.0, yaitu masyarakat yang berpusat sepenuhnya kepada manusia," kata  Edhy saat membuka acara Pelatihan Secara Daring Masyarakat Penyuluh Perikanan dan Peluncuran e-Jaring, Selasa.

Menurut dia, konsep Society 5.0 itu berarti menghubungkan dan menggerakkan segala aspek kehidupan manusia dengan berbasis data.

Dengan demikian, ia mengemukakan bahwa internet ke depannya tidak lagi digunakan sebatas informasi, tetapi untuk menjalani keberlangsungan kehidupan sehari-hari.

Edhy Prabowo berpendapat bahwa bila benar-benar diterapkan, maka Society 5.0 diharapkan bisa meminimalkan kesenjangan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sepenuhnya.

Baca juga: Menteri Edhy ingin kesulitan modal perikanan tuntas, tak lagi jadi isu

Baca juga: KKP ajukan stimulus Rp1,24 triliun untuk penguatan nelayan


KKP, ujar dia, juga telah memiliki sistem e-Jaring yaitu pelatihan berbasis daring di mana setiap orang di mana saja dan kapan saja dapat memperoleh pelatihan guna meningkatkan kapasitas terkait sektor kelautan dan perikanan.

Hal tersebut dinilai sangat bermanfaat terutama dalam menghadapi era pandemi COVID-19 di mana pergerakan sosial lebih terbatas dari sebelumnya.

"e-Jaring sudah tepat dibangun di masa kini karena bisa diakses siapa saja dan di mana saja," katanya.

Warga yang ingin mengikutinya, cukup hanya masuk ke laman ejaring.kkp.go.id dan mendaftar di sana.

Berbagai jenis pelatihan yang bisa diperoleh antara lain seperti pembenihan dan pembesaran beberapa jenis ikan, diversifikasi olahan berbagai jenis ikan, hingga bimbingan teknis seperti pembuatan alat tangkap serta perawatan dan perbaikan mesin kapal ikan.

Kepada penyuluh perikanan, menteri menyatakan bahwa mereka harus menjadi garda terdepan dalam membantu masyarakat kelautan dan perikanan untuk memecahkan masalah serta menghadapi beragam tantangan yang dihadapi sehari-hari di lapangan.

Baca juga: Penjualan ikan dari Kepulauan Seribu melonjak selama COVID-19

KKP ingin membangkitkan kembali peran penyuluh swadaya perikanan dalam rangka memperkuat kinerja sektor kelautan dan perikanan di Tanah Air.

"Mari kita aktifkan kembali teman-teman penyuluh swadaya yang pada tahun 2012-2013 tercatat berjumlah 11.000 orang. Kita jadikan penyuluh swadaya sebagai kekuatan nasional serta motor penggerak perekonomian para pelaku pelaku utama serta perikanan di Indonesia," kata Kepala Badan Riset dan SDM KKP Sjarief Widjaja.

Ia mengungkapkan, berdasarkan data per Juni 2020, KKP memiliki 4.650 orang Penyuluh Perikanan PNS dan PPB (Penyuluh Perikanan Bantu), sehingga dengan adanya penyuluh swadaya diharapkan dapat membantu memperbanyak jumlah penyuluh.

Dengan adanya pendampingan dari penyuluh PNS, penyuluh bantu, serta penyuluh swadaya yang tersebar di seluruh nusantara, Sjarief berharap transformasi masyarakat kelautan dan perikanan dapat terwujud.

Baca juga: Menteri KP upayakan budi daya tambak padat karya, serap banyak pekerja

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020