Batang (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pengembangan kawasan industri di Kabupaten Batang, Jawa Tengah merupakan bagian upaya pemerintah mendorong penguatan sektor industri di Tanah Air.

"Kawasan Batang bertujuan menjadikan Pulau Jawa sebagai sentra manufaktur yang memiliki tiga tumpuan seperti kita ketahui ada kawasan Cikarang, Gresik, dan Batang," katanya saat peninjauan kawasan industri terpadu Kabupaten Batang dan relokasi investasi asing ke Indonesia di Batang, Jawa Tengah, Selasa.

Erick Thohir menyebut lokasi pengembangan kawasan industri yang berdiri di atas lahan milik PTPN IX sangat strategis dan tidak mengalami persoalan pengadaan lahan sehingga tidak akan ada isu terkait hambatan dalam relokasi atau mandeknya perizinan.

Baca juga: Tiga BUMN tanda tangani MoU pengembangan Kawasan Industri Batang

Ia mengaku dirinya ingin memadukan industri yang ada di Jawa Tengah yaitu antara kawasan industri Batang dengan kawasan industri yang berada di Kabupaten Brebes dan Kendal, serta yang tidak kalah penting kawasan wisata Borobudur yang menjadi satu kesatuan.

"Yang terpenting bagaimana konsolidasi tiga kawasan di Jateng sebagai super hub manufaktur," katanya.

Ia menjelaskan bahwa pengembangan kawasan industri Batang yang memiliki luas lahan sekitar 4.300 hektare akan berlangsung dalam tiga fase yaitu pertama dilakukan dengan seluas 450 hektare yang sudah dalam posisi siap untuk dibangun.

Baca juga: Presiden: Jangan sampai potensi perusahaan relokasi keluar Indonesia

"Tinggal akses jalan untuk segera dilakukan. Hasil rapat dengan Menteri PUPR segera menyiapkan fasilitas jalan, air, dan lainnya," kata Erick Thohir.

Erick juga sudah meminta pada Direksi PLN dan Pertamina menyiapkan akses listrik dan gas untuk kebutuhan industri di Kabupaten Batang dalam kurun waktu enam bulan ke depan.

"Saya mohon dukungan Menko Maritim dan BKPM untuk segera menyusun proposal ekosistem pembangunan investasi untuk mitra strategis dan kita akan tindak lanjuti dengan kunjungan ke beberapa negara," katanya.

Pewarta: Kutnadi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020