Jakarta (ANTARA) - Pebalap McLaren Lando Norris menyebut Grand Prix Styria pada Minggu sebagai salah satu balapan terbaik yang pernah ia jalani menyusul manuver cekatan di lap terakhir untuk menyalip dua mobil tim Racing Point.

Setelah meraih podium perdananya akhir pekan lalu, Norris mengawali balapan seri kedua di kalender yang digelar kembali di sirkuit Red Bull Ring, Austria, dengan rasa sakit di bagian dada ketika sesi latihan.

Setelah mendapat perawatan, pebalap muda Inggris itu merasa cukup baik dan start dari P9 setelah mendapat penalti mundur tiga grid.

Baca juga: Hamilton juarai GP Styria setelah drama tabrakan dua Ferrari
Baca juga: Leclerc minta maaf menyusul insiden tabrakan dengan Vettel


Masuk ke pit di lap ke-39, lebih terlambat dari rival-rival papan tengah lainnya, Norris mengganti ban soft ke medium untuk memberinya kesempatan melaju hingga finis di stint kedua.

Dua lap tersisa, Norris yang berada di P8 menempel ketat mobil Racing Point Lance Stroll yang berada di belakang mobil Renault Daniel Ricciardo.

Ricciardo melebar di Tikungan 3 dan celah itu dimanfaatkan dengan baik oleh kedua pebalap tersebut untuk melesat ke depan.

Berturut-turut, Norris mampu menyalip Stroll di Tikungan 4 dan dengan sisa hanya dua tikungan jelang finis ia sekaligus melewati mobil Racing Point Sergio Perez, yang kehilangan kecepatan karena kerusakan sayap depan imbas senggolan dengan pebalap Red Bull Alexander Albon.
 


"Balapan yang sangat bagus bagiku," kata Norris setelah finis P5 seperti dikutip laman resmi F1.

"Mungkin balapan terbaik yang pernah aku jalani di F1."

Baca juga: Norris ternyata menahan sakit di sesi latihan bebas GP Styria
Baca juga: McLaren anggap Racing Point rival berat di papan tengah


Kecepatan di lomba bukan kekuatan terbesar McLaren tahun lalu, namun Norris mengakui jerih payah timnya selama musim dingin kali ini membuahkan hasil.

Norris mengaku cukup beruntung ketika melakukan manuver di Tikungan 3 terhadap Ricciardo karena ia memanfaatkan slipstream di belakang mobil Stroll dan kemudian mengaktifkan DRS untuk menyalip sang pebalap Kanada itu.

"Kemudian kami cukup beruntung dengan Perez di tikungan terakhir dan aku bisa bilang ini menutup salah satu balapan terbaik selama karirku di F1 sejauh ini," kata Norris.

Di tahun keduanya membalap di F1, pebalap berusia 20 tahun itu kini menempati peringkat tiga klasemen pebalap dengan 26 poin, di belakang duet Mercedes, Valtteri Bottas dan Lewis Hamilton.

Baca juga: F1 tanpa penonton lebih baik ketimbang tidak balapan sama sekali
Baca juga: Norris syok hingga termangu setelah rebut podium perdananya di F1

 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020