tetap bisa melaksanakan rapid test namun jumlahnya berkurang
Bandung (ANTARA) - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) Berli Hamdani Gelung Sakti mengatakan Pemprov Jabar saat ini kekurangan alat medis bernama tip atau pelengkap (pasangan) mikropipet yang diletakkan pada ujung pipet yang biasa digunakan dalam tes cepat COVID-19 di Labkesda Jabar.

"Jadi kita baru tahu kemarin sore, Kepala Labkesda Jabar sedang bersih-bersih di labkesda-nya. Baru anak buahnya lapor bahwa tip-nya sudah habis sampai saat ini," kata Berli Hamdani Gelung Sakti, di Gedung Sate Bandung, Selasa.

Berli yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar ini mengatakan "Tip" ini memiliki fungsi yang tidak bisa digantikan dengan alat medis lainnya sehingga saat alat tersebut tidak ada pengetesan rapid tidak bisa berjalan seperti biasa.

Baca juga: Jabar tunggu anggaran pusat terkait tes cepat COVID-19 di pesantren

Baca juga: Gugus Tugas Jabar nyatakan klaster Secapa dan Pusdikpom tak berkaitan


"Jadi kami harus pesan ke luar negeri. Memang lebih dari satu negara yang ada menjual. Insya Allah pada akhir Juli ini baru ada, makanya kami terkendala karena alatnya ini," ujar Berli.

Dia menuturkan habisnya stok "Tip" ini maka bukan berarti pengetesan melalui rapid test berhenti total namun dinas kesehatan daerah bisa melakukannya secara manual tidak menggunakan alat tes cepat COVID-19 yang selama ini digunakan.

"Sehingga tetap bisa melaksanakan rapid test namun jumlahnya berkurang," kata dia.

Menurut dia, biasanya dalam satu hari pengetesan di Jabar bisa mencapai 3.900 sampel khusus di Labkesda Jabar namun sekarang total pengetesan hanya bisa mencapai 1.000 untuk 27 kabupaten/kota.

Lebih lanjut Berli mengatakan Pemprov Jabar tetap berupaya melakukan pengetesan sebanyak mungkin sesuai target awal. Sebab, jumlah sampel yang sekarang belum memenuhi apa yang diinginkan.

"Kami tetap ingin menjadi yang terbaik dalam Tiga T yakni tracing atau pelacakan, kedua testing atau pengetesan dan yang ketiga treatment atau penanganan," kata dia.

Baca juga: Tes COVID-19 akan digelar untuk 600 warga sekitar Secapa AD

Baca juga: Sebanyak 41.000 tenaga medis di Jabar akan terima insentif

 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020