Di Indonesia, 64,5 persen dari UMKM yang terdaftar dikelola oleh perempuan.
Jakarta (ANTARA) - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berdedikasi untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, UN Woman, mendukung pemberdayaan perempuan dan pengembangan keterampilan yang dinilai sebagai cara efektif untuk mendorong kesetaraan gender dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

“Investasi bijak dan jangka panjang seperti ini menciptakan perubahan signifikan, terutama dalam masa krisis,” kata Jamshed Kazi, UN Women Indonesia Representative, pada web seminar bertajuk ‘Pemberdayaan Ekonomi Perempuan: Mewujudkan Akses dan Kesempatan Setara bagi Wirausaha Perempuan’, Kamis.

Jamshed menjelaskan, krisis akibat pandemi Covid-19 memukul berat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Kebijakan pembatasan sosial di beberapa kota memaksa pemilik usaha menutup toko mereka dan menghadapi penurunan drastis dalam penjualan.

“Namun demikian, krisis ini juga menciptakan peluang dan kebutuhan baru terhadap pelatihan online, yang membuat adanya peningkatan jumlah perempuan yang mendaftarkan diri untuk mengikuti pelatihan WeLearn selama beberapa bulan belakangan,” ujar Jamshed.
Baca juga: Legislator ajak perempuan berperan lebih aktif tingkatkan ekonomi

Platform WeLearn merupakan sebuah inisiatif dari UN Women yang bertujuan menciptakan kesempatan belajar setara untuk memberdayakan perempuan yang ingin memulai dan mengembangkan usaha mereka.

Inisiatif WeLearn membekali perempuan wirausaha dan calon wirausaha dengan kemampuan bisnis dan digital yang penting dikuasai untuk beradaptasi di tengah perubahan dunia kerja dan perkembangan pasar, terutama di tengah krisis COVID-19 kini.

“Kami bangga bahwa melalui inisiatif WeLearn, terutama di masa pandemi, kami mampu memberdayakan lebih banyak perempuan serta membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi tantangan, sehingga mereka dapat mengubah kehidupannya, dalam keluarga, dan komunitas.”
Baca juga: Studi: Kewirausahaan perempuan Indonesia tertinggal dari Kanada

Di Indonesia, 64,5 persen dari UMKM yang terdaftar dikelola oleh perempuan. Namun, dibandingkan dengan usaha yang dikelola oleh laki-laki, UMKM milik perempuan cenderung terkonsentrasi ke usaha dengan produktivitas rendah, di sektor bernilai rendah, khususnya di sektor perdagangan dan jasa.

Dalam prakteknya, perempuan wirausaha sering mengalami hambatan dalam mengembangkan usaha mereka, termasuk beban pekerjaan rumah tangga dan perawatan yang tidak dibayar, serta terbatasnya kesempatan untuk bergabung di jaringan bisnis dan akses pengembangan keterampilan.

Ke depan, Jamshed menambahkan, WeLearn berencana memperbanyak materi pembelajaran daring mengenai topik-topik lain terkait dengan kewirausahaan, serta menghubungkan lebih banyak perempuan pengusaha mikro ke institusi finansial.

Baca juga: Presiden apresiasi kemandirian perempuan wirausaha mikro

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2020